Dosen
:
Mata Kuliah :
Umi
Rachmah Damayanti SE,MM
Manajemen Biaya
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA
Kelompok 3
Indah
Pertiwi
Nur
Hayani
Rendi
Septariza
Ria
Gustin
Rizka
Maulita
Rizki
Indra Makmur
KONSENTRASI
MANAJEMEN KEUANGAN
JURUSAN
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN
SYARIF KASIM
RIAU
2018
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala
puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan
dalam menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Konsep Dasar Manajemen
Biaya”
Makalah ini disusun agar pembaca dapat
mengetahui tentang “Konsep Dasar Manajemen Biaya”
yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun
oleh penulis dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing dan teman-teman yang telah
memberi kontribusi baik secara langsung mupun tidak langsung.
Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah yang lebih baik. Akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
Pekanbaru, 13 April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.1 Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan
Biaya............... 2
2.1.1.Pembebanan dan Alokasi Biaya: ........................................................... 3
2.1.2.Penggerak Biaya dan Perilaku Biaya..................................................... 8
2.1.3.Penggerak Biaya Berdasarkan Aktivitas................................................ 8
2.1.4.Penggerak Biaya Berdasarkan Volume.................................................. 9
2.1.5.Penggerak Biaya Berdasarkan Struktur dan
Pelaksanaan...................... 14
2.2 Konsep Biaya untuk Perhitungan Biaya Produk dan Jasa........................ 16
2.2.1Biaya Produk dan Periodik..................................................................... 16
2.2.2.Perhitungan Biaya untuk Perusahaan Manufaktur,
Dagang dan Jasa.... 17
2.2.3.Atribut-atribut dari Informasi Biaya...................................................... 23
2.3 Soal Uji Mandiri dan Pembahasan............................................................ 24
BAB
3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 27
3.2 Saran.......................................................................................................... 27
Daftar
Pustaka.................................................................................................... 28
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Konsep
Dasar Manajamen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa
demikian, karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak
bisa terlepas dari prinsip-prinsip Manajemen, baik langsung maupun tidak
langsung. Baik disadari ataupun tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul
pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana
Negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama
revolusi industri.
Yaitu
perubahan-perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efesien. Hal
ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebetuhan manusia sudah
semakin banyak dan beragam jenisnya.
Sekarang
timbul suatu pertanyaan “Siapa sajakah yang sebenarnya memakai manajemen?”,
apakah hanya digunakan diperusahaan saja atau apakah dipemerintahan
saja.management diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta
tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1.
Apa yang dimaksud dengan Biaya,
Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan Biaya ?
1.2.2.
Apa yang dimaksud dengan Konsep Biaya
untuk Biaya Produk dan Jasa ?
1.3.Tujuan
Penulisan
1.3.1.
Untuk
mengetahui Biaya,
Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan Biaya
1.3.2.
Untuk
mengetahui Konsep
Biaya untuk Biaya Produk dan Jasa
BAB
II
PEMBAHASAN
Perusahaan yang sukses menemukan bahwa mereka harus menerapkan
manajemen biaya yang efektif dan memahami konsep dan istilah utama dari
manajemen biaya. Kompleksitas dari dimensi-dimensi jumlah dan keragaman
produknya, proses dan lokasi produksi, jaringan distribusi, dan jenis-jenis
pelanggan akan berimplikasi terhadap biaya, dan akuntan manajemen telah
mengembangkan kosakata yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan menguraikan
berbagai pengaruhnya.
2.1. Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan
Biaya
Langkah pertama yang sangat penting untuk
memperoleh keunggulan kompetitif adalah mengidentifikasi biaya dan penggerak
biaya utama dalam perusahaan atau organisasi.
Perusahaan mengeluarkan biaya (cost) jika menggunakan sumber daya untuk tujuan tertentu.
Contohnya, perusahaan yang memproduksi peralatan dapur dengan menggunakan
sumber daya tertentu, mempunyai biaya bahan baku (seperti logam dan baut untuk
menutupinya), biaya tenaga kerja manufaktur, dan biaya-biaya lainnya. Sering
kali biaya dikumpulkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu, disebut dengan tempat penampungan biaya (cost pool). Ada banyak cara yang
berbeda untuk mengelompokkan biaya, antara lain berdasarkan jenis biaya (biaya
tenaga kerja dan biaya bahan baku, berdasarkan sumber asalnya atau berdasarkan
pertanggungjawaban).
Penggerak
biaya (cost driver) merupakan
faktor yang memberi implikasi pada perubahan tingkat total biaya. Untuk
perusahaan yang berkompetisi berdasarkan kepemimpinan biaya, manajemen
penggerak biaya utama merupakan hal yang paling penting. Untuk perusahaan yang
tidak mempunyai keunggulan dalam hal biaya, manajemen terhadap penggerak biaya
mungkin bukan merupakan hal yang sangat penting, tetapi perhatian terhadap
penggerak biaya utama memberi kontribusi secara langsung terhadap kesuksesan
perusahaan.
Objek
biaya (cost object) adalah
berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas, atau unit organisasi di mana biaya
dibebankan. Produk, jasa, dan pelanggan pada umumnya merupakan objek biaya,
sementara departemen produksi dapat diperlakukan sebagai tempat penampungan
biaya atau objek biaya, tergantung pada apakah fokus utama manajemen terletak
pada biaya produk atau departemen produksi. Konsep objek biaya merupakan konsep
yang luas. Konsep tersebut meliputi produk, kelompok produk (yang disebut aliran nilai—value stream), jasa, proyek, dan departemen; dapat juga meliputi
pelanggan atau penjual, di antara banyak kemungkinan lainnya. Objek biaya
memainkan peran penting di dalam pengambilan keputusan, pengukuran kinerja, dan
pelaksanaan strategi, serta persiapan laporan keuangan dan pajak.
2.1.1
Pembebanan
dan Alokasi Biaya: Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Pembebanan biaya (cost
assignment) merupakan proses pembebanan elemen biaya-biaya ke dalam tempat
penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek biaya. Ada dua
jenis pembebanan—penelusuran langsung dan alokasi. Penelusuran langsung
digunakan untuk membebankan biaya langsung, sedangkan alokasi digunakan untuk
membebankan biaya tidak langsung. Biaya
langsung (direct cost) dapat
dengan mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung ke tempat penampungan
biaya atau objek biaya. Contohnya biaya bahan baku yang diperlukan untuk produk
tertentu adalah suatu biaya langsung karena dapat ditelusuri secara langsung ke produk yang bersangkutan.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya bahan
baku dikumpulkan dlam tempat penampungan biaya (departemen produksi), kemudian
ditelusuri ke setiap produk yang dihasilkan, yang menjadi objek biaya. Demikian
juga, biaya menyiapkan makanan bagi penumpang pada suatu perusahaan penerbangan
adalah biaya langsung yang dapat ditelusuri ke tiap-tiap penumpang. Pada biaya
langsung, penggerak biaya adalah banyaknya unit dari objek biaya tersebut,
contohnya jumlah kotak karton Tide yang diproduksi oleh P&G, atau jumla
penumpang pada Penerbangan 617 untuk perusahaan penerbangan Delta. Total biaya
langsung meningkat secara proporsional sesuai dengan peningkatan jumlah kotak
karton atau penumpang.
Sebaliknya, tidak ada cara yang mudah dan
ekonomis untuk menelusuri biaya tidak
langsung (indirect cost) dari
biaya ke tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek
biaya. Biaya pengawasan karyawan pabrik dan biaya penanganan bahan baku adalah
contoh-contoh biaya yang umumnya tidak dapat ditelusuri ke produk-produk
individual, oleh karena itu merupakan biaya tidak langsung produk-produk
tersebut.
Karena
biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke tempat penampungan biaya atau
objek biaya, pembebanan biaya untuk biaya tidak langsung dilakukan dengan
menggunakan penggerak biaya. Hasilnya adalah biaya dibebankan ke tempat
penampungan biaya atau objek biaya yang menimbulkan biaya tersebut dengan
semestinya sesuai dengan bagaimana biaya tersebut terjadi. Pembebanan biaya
tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan objek biaya disebut alokasi biaya (cost allocation), yaitu suatu bentuk pembebanan di mana
penelusuran langsung tidak mungkin dilakukan sehingga digunakan penggerak
biaya. Penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dasar alokasi (allocation base).
Tampilan
3.2 contoh
Biaya, Tempat Penampungan Biaya, Objek Biaya, dan Penggerak Biaya dalam
Produksi Perlatan
Arus
Pembebanan Biaya
Elemen Biaya
|
Pengggerak Biaya
|
Tempat
Penampung Biaya
|
Penggerak
Biaya
|
Objek Biaya
|
Biaya Langsung
|
||||
Dinamo
|
Penelusuran
langsung
|
Departemen
perakitan
|
Penelusuran
langsung
|
Mesin
pencuci piring dan mesin cuci
|
Bahan
Baku Pengemasan
|
Penelusuran
langsung
|
Departemen
pengemasan
|
Penelusuran
langsung
|
Mesin
pencuci piring dan mesin cuci
|
Inspeksi
akhir
|
Penelusuran
langsung
|
|
Mesin
pencuci piring dan mesin cuci
|
|
Biaya Tidak
Langsung
|
||||
Pengawasan
|
Dsar
alokasi : Jumlah Karyawan departemen
|
Departemen
perakitan dan pengemasan
|
Dasar
alokasi : Jumlah jam tenaga kerja langsung untuk setiap produk
|
Mesin
pencuci piring dan mesin cuci
|
Penanganan
bahan baku
|
Dasar
alokasi : Berat bahan baku
|
Departemen
perakitan dan pengemasan
|
Dasar
alokasi : Jumlah suku cadang pada produk
|
Mesin
pencuci piring dan mesin cuci
|
Tampilan 3.2 mengilustrasikan perbedaan antara
biaya langsung dengan biaya tidak langsung dan jenis-jenis penggerak biaya yang
berbeda. Biaya langsung-dinamo, bahan baku pengemasan, dan inspeksi
akhir-ditelusuri langsung ke objek biaya akhir, yaitu mesin pencuci piring dan
mesin cuci. Sebaliknya, biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri langsung ke
produk dan sebagai penggantinya dialokasikan ke produk dengan menggunakan dasar
alokasi.
a. Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung
Biaya bahan baku langsung (direct
material cost) adalah biaya biaya bahan baku pada produk atau objek biaya
lainnya (dikurangi diskon pembelian tetapi ditambah beban angkut yang terkait)
dan biasanya juga termasuk penyisihan yang wajar untuk unit barang sisa dan
cacat (contohnya, jika suatu komponen diberi cap dengan besi batangan, bahan
baku yang hilang dalam proses tersebut biasanya dianggap sebagai bagian dari
biaya bahan baku langsung dari produk.
Selain itu, biaya dari bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi tetapi bukan bagian dari produk yang sudah jadi
disebut biaya bahan baku tidak langsung
(indirect material cost). Contohnya meliputi perlengkapan yang
digunakan karyawan pabrik, seperti ptongan kain dan alat-alat yang kecil, atau
bahan baku untuk mesin seperti pelumas. Untuk tujuan kelayakan manfaat dan
ekonomi, bahan baku langsung merupakan bagian yang sangat kecil dari biaya
bahan baku, seperti lem dan paku, sering kali tidak ditelusuri pada setiap
produk tetapi sebagai pengganti biaya bahan baku tidak langsung.
b.
Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung
Biaya
tenaga kerja langsung (direct labor
cost) meliputi tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produk atau
jasa ditambah sebagian jam kerja tidak produktif yang normal dan tidak dapat
dihindari, seperti waktu istirahat dan sholat. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost) meliputi pengawasan, pengendalian mutu,
inspeksi, pembelian dan penerimaan, penanganan bahan baku, tenaga kerja bagian
kebersihan, waktu jeda, pelatihan, dan kebersihan. Contoh penggerak biaya pada
perusahaan jasa Pennsylvania Blue Shield,cditunjukkan pada Tampilan 3.3.
Tampilan
3.3 Elemen
Biaya, Tempat Penampungan Biaya, Objek Biaya, dan Penggerak Biaya di
Pennysylvania Blue Shield
Elemen
Biaya
|
Penggerak Biaya
|
Tempat
Biaya
|
Penggerak Biaya
|
Biaya
Produk
|
·
Karyawan - Jumlah
- Pemrosesan - Jumlah - Kesehatan
Orang klaim produk kaki
·
Fasilitas - Luas
- Jasa - Jam -Pembedahan
dan tingkat
tempat penerimaan medis
pemakaian uang
· Pemrosesan -
Waktu - Jasa
Keuangan -
Kesehatan
Data Kerja gigi
·
Persediaan
- Pemakaian - Kesehatan
Dan blanko
Sumber khusus
daya
· Materai - Obat- obatan
dalam
darurat
-Radiologi
-lain-lain
c.
Biaya Tidak Langsung Lainnya
Semua
biaya tidak langsung—bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung,
dan biaya tidak langsung lainnya—biasanya digabung ke dalam suatu tempat
penampungan biaya yang disebut overhead. Pada perusahaan
manufaktur, disebut overhead pabrik. Ketiga jenis biaya—biaya bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan overhead—kadang
kala digabungkan untuk penyederhanaan dan kemudahan. Biaya bahan baku langsung
dan tenaga kerja langsung kadang kala digabungkan dan disebut biaya utama (prime cost). Demikian juga, biaya tenaga kerja langsung dan
overhead sering kali digabungkan menjadi satu yang disebut biaya konversi (conversion
cost).
2.1.2
Penggerak
Biaya dan Perilaku Biaya
Penggerak biaya memiliki dua peran penting bagi
akuntan manajemen: (1) memungkinkan pembebanan biaya ke objek biaya, (2)
menjelaskan perilaku biaya, yaitu bagaimana total biaya berubah ketika
penggerak biaya berubah. Penggerak biaya dapat digunakan untuk menetapkan
pembebanan biaya maupun peran perilaku biaya pada waktu yang bersamaan. Terdapat
empat jenis penggerak biaya, yaitu berdasarkan aktivitas, berdasarkan volume,
struktur, dan pelaksanaan. Penggerak biaya berdasarkan aktivitas dikembangkan
pada tingkat operasional terinci dan digabungkan dengan aktivitas produksi
tertentu (atau aktivitas untuk menghasilkan jasa). Sebaliknya, penggerak biaya
berdasarkan volume dikembangkan pada tingkat agregat, seperti tingkat output
untuk jumlah unit yang diproduksi.
2.1.3
Penggerak
Biaya Berdasarkan Aktivitas
Penggerak biaya berdasarkan aktivitas ditentukan
dengan menggunakan analisis aktivitas, yaitu dekripsi terinci dari
aktivitas-aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi perusahaan. Analisis
aktivitas meliputi setiap tahap dalam proses pembuatan produk atau penyediaan
jasa. Untuk setiap aktivitas, ditentukan penggerak biayanya untuk menjelaskan
bagaimana biaya terjadi ketika aktivitas berubah. Contohnya, aktivitas dan
penggerak biaya untuk sebuah bank diilustrasikan dalam tampilan 3.4. total
biaya untuk bank dipengaruhi oleh perubahan penggerak biaya untuk setiap
aktivitas.
Analisis aktivitas juga membantu
meningkatkan pengendalian operasional dan manajemen perusahaan, karena kinerja
pada tingkat yang terinci dapat dipantau dan dievaluasi, contohnya, dengan (1)
menentukan aktivitas yang memberi dan tidak memberi kontribusi nilai kepada
pelanggan serta (2) memfokuskan perhatian pada aktivitas-aktivitas yang paling
tinggi biayanya atau yang biayanya menyimpang jauh dari yang diharapkan.
Tampilan
3.4 Aktivitas
Bank dan Penggerak Biaya
Aktivitas
|
Penggerak
Biaya
|
Menyediakan jasa ATM
|
Jumlah
transaksi ATM; jumlah nasabah bank yang menggunakan jasa ATM
|
Menyediakan jasa kasir
|
Jumlah
nasabah bank yang menggunakan jasa kasir
|
Membuka dan menutup rekening nasabah
|
Jumlah
rekening yang dibuka ataun ditutup
|
Memberikan saran mengenai jasa perbankan
|
Jumlah
nasabah bank yang menerima saran
|
Menyiapkan aplikasi untuk kredit baru
|
Jumlah
aplikasi kredit yang disiapkan
|
Memproses permintaan kredit
|
Jumlah
aplikasi kredit yang diproses
|
Menyiapkan kredit yang disetujui dan mengeluarkan
kas
|
Jumlah
kredit yang disetujui
|
Mengirimkan rekening koran nasabah
|
Jumlah
rekening nasabah berdasarkan jenis dan ukuran nasabah bank
|
2.1.2
Penggerak
Biaya Berdasarkan Volume
Banyak jenis biaya yang berdasarkan
volume, yaitu penggerak biaya berdasarkan jumlah produk atau jasa yang
dihasilkan. Akuntan manajemen biasanya menyebut volume ini dengan volume output
atau hanya output. Contohnya biaya berdasarkan volume adalah biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Istilah kenaikan biaya pada tingkat
pertambahan yang menurun sering kali disebut sebagai peningkatan produktivitas marginal (increasing marginal productivity), yang berarti bahwa input yang
digunakan lebih produktif atau lebih efisien ketika output produksi meningkat.
Pada tingkat penggerak biaya yang lebih
tinggi, biaya mulai meningkat jika tarif juga meningkat. Perilaku biaya seperti
ini, pada tingkat penggerak biaya yang lebih tinggi, sesuai dengan hukum produktivitas marginal yang menurun.
Rentang dari penggerak biaya di mana nilai aktual dari penggerak biaya
diharapkan menurun dan hubungannya dengan total biaya diasumsikan kira-kira
bersifat linear disebut rentang yang
relevan (relevant range).
a. Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Total biaya terdiri atas biaya variabel
dan biaya tetap. Biaya variabel (variable cost) merupakan perubahan pada
total biaya yang dikaitkan dengan setiap perubahan pada jumlah penggerak biaya.
Sebaliknya, biaya tetap (fixed cost) merupakan bagian dari total
biaya yang tidak berubah meskipun output berubah dalam rentang yang relevan.
Istilah biaya campuran (mixed cost) digunakan untuk mengacu
pada total biaya yang meliputi komponen biaya tetap maupun variabel seperti
yang dicontohkan. Penentu apakah suatu biaya merupakan biaya variabel
tergantung pada sifat objek biaya. Kadang-kadang, dikatakan bahwa seluruh biaya
adalah variabel pada jangka panjang: yang berarti pada jarak waktu tertentu,
seluruh biaya dapat berubah. Biaya variabel merupakan biaya di mana total biaya berubah seiring dengan perubahan
jumlah output.
Pada
Tampilan 3.8 biaya tetap digambarkan digambarkan sebagai garis horizontal yang
memotong di titik $3.000. Biaya variabel per unit adalah sebesar $1, total
biaya adalah garis yang miring ke atas dan total biaya variabel adalah
perbedaan antara total biaya dengan biaya tetap. Total biaya sebesar $6.500
pada 3.500 unit terdiri atas biaya tetap ($3.000) ditambah biaya variabel
(3.500 x $1 = $3.500), dengan demikian juga total biaya pada 3.600 unit adalah
sebesar $6.600 ($3.000 ditambah 3.600 x $1 = $3.600 biaya variabel).
b.
Biaya Bertahap
Biaya disebut biaya bertahap (mixed cost)
jika biaya tersebut berubah seiring dengan perubahan pada penggerak biaya
tetapi secara bertahap. Biaya bertahap merupakan karakteristik dari tugas-tugas
klerikal tertentu, seperti proses pemenuhan pesanan dan klaim. Contohnya, jika
petugas gudang dapat memnuhi 100 pesanan setiap hari, maka 10 petugas akan
dibutuhkan untuk memproses sekitar 1.000 pesanan, jika permintaan lebih dari
1.000 pesanan, maka jumlah petugas harus ditambahkan menjadi sebelas orang.
Tahapan ini berhubungan dengan tingkatan tertentu dari penggerak biaya dimana
dibutuhkan tambahan petugas, akibatnya setiap tahap berhubungan dengan satu
petugas tambahan. Tahapan akan relatif sedikit jika petugas ditambahkan untuk
kenaikan penggerak biaya yang relatif kecil, sedangkan untuk kenaikan yang
besar, tahapannya akan lebih luas.
c. Biaya per Unit dan Biaya Marginal
Biaya
per unit (unit cost) atau biasa
disebut biaya rata-rata (average cost) merupakan total biaya
produksi (bahan baku, tenaga kerja, dan overhead)
dibagi jumlah unit output. Untuk dapat menginterprestasikan biaya per unit
dengan semestinya, kita harus membedakan yang dimaksud dengan biaya variabel per-unit (unit variabel
cost), yang tidak berubah seiring dengan perubahan jumlah ouput, dari biaya tetap per unit (unit fixed cost),
yang berubah seiring dengan perubahan jumlah output. Akuntan manajemen sangat
berhati-hati dalam menggunakan istilah biaya rata-rata dan biaya per unit
karena potensi interprestasi yang keliru.
Tampilan 3.10 Ilustrasi dari Biaya Tetap dan Biaya Variabel per
Unit
|
Biaya Tetap
|
Biaya Variabel
|
||
Unit
output
|
10.000
|
20.000
|
10.000
|
20.000
|
Per
unit
|
$
10
|
$5
|
$8
|
$8
|
Total
|
$100.000
|
$100.000
|
$80.000
|
$160.000
|
Lihat Tampilan 3.10 contohnya biaya per mil bagi seorang
pengemudi akan lebih rendah bagi pengemudi yang menjalankan kendaraannya sejauh
20.000 mil/tahun daripada pengemudi yang hanya menjalankan kendaraannya sejauh
5.000 mil/tahun karena biaya tetap bertambah dengan makin jauhnya jarak dalam
mil.
a.
Biaya Kapasitas versus Biaya Pemakaian
Penting bagi kita untuk membedakan antara
biaya yang menyediakan kapasitas untuk operasi (misalnya, bangunan pabrik dan
peralatan) serta biaya yang dikonsumsi selama operasi (misalnya, bahan baku dan
tenaga kerja langsung). Yang pertama adalah biaya tetap, sedangkan yang
terakhir adalah biaya variabel. Dalam praktik, akuntan manajemen teliti dalam
membuat perbedaan karena kadang-kadang biaya jenis kapasitas diperlukan sebagai
biaya variabel. Perlu diingat bahwa biaya dari kapasitas yang tidak digunakan
akan berpotensi diterapkan pada banyak jenis biaya tetap.
2.1.5
Penggerak
Biaya Berdasarkan Struktur dan Pelaksanaan
Penggerak
biaya berdasarkan struktur bersifat strategis karena meliputi keputusan
yang mempunyai implikasi jangka panjang terhadap total biaya perusahaan. Disini
ada empat contoh keputusan berdasarkan struktur:
1.
Skala.
Makin besar perusahaan, biaya keseluruhan makin rendah disebabkan oleh skala
ekonomi.
2.
Pengalaman.
Perusahaan yang memiliki karyawan dengan pengalaman produksi dan penjualan yang
lebih banyak mungkin akan memiliki biaya pengembangan, produksi, dan distribusi
yang lebih rendah.
3.
Teknologi.
Teknologi baru dapat menurunkan biaya desain, produksi, distribusi, dan
pelayanan pelanggan secara signifikan.
4.
Kompleksitas.
Berapa banyak produk berbeda-beda yang dimiliki oleh perusahaan.
Analisis strategis menggunakan penggerak
biaya berdasarkan struktur akan membantu perusahaan memperbaiki posisi
kompetitifnya. Analisis ini meliputi analisis rantai nilai dan manajemen
berdasarkan aktivitas. Analisis rantai nilai dapat membantu perusahaan menilai
konsekuensi jangka panjang dari komitmen sekarang atau yang direncanakannya
bagi penggerak biaya berdasarkan struktur. Contohnya, pertumbuhan produsen suku
cadang bagi produsen mobil dalam hal ukuran dan kapabilitas menyebabkan
produsen mobil dapat menilai kembali apakah mereka sebaiknya melakukan alih
daya untuk suku cadang tertentu.
Penggerak
biaya berdasarkan pelaksanaannya
(executional cost driver) merupakan
faktor-faktor yang dapat dikelola perusahaan dalam pengambilan keputusan
operasional jangka pendek untuk menurunkan biaya. Faktor-faktor tersebut
meliputi sebagai berikut:
1.
Pemberdayaan
tenaga kerja. Apakah klaryawan berdedikasi terhadap perbaikan berkelanjutan dan
kualitas? Komitmen tenaga kerja ini akan menurunkan biaya. Perusahaan yang
memiliki hubungan yang kuat dengan karyawan, seperti Federal Express, dapat
menurunkan biaya operasi secara signifikan.
2.
Desain
proses produksi. Mempercepat arus produk dalam perusahaan dapat menurunkan
biaya. Penemu teknologi produksi, seperti Motorola dan Allen-Bradley, dapat
menurunkan biaya produksi secara signifikan.
3.
Hubungan
dengan pemasok. Dapatkah biaya, kualitas, atau pengiriman bahan baku dan suku
cadang yang dibeli diperbaiki untuk menurunkan biaya secara keseluruhan?
Wal-Mart dan Toyota merupakan perusahaan yang antara lain mempertahankan
keunggulan berbiaya rendah dengan cara membuat kesepakatan dengan pemasok bahwa
pemasok akan menyediakan produk atau suku cadang yang memenuhi persyaratan yang
diberikan oleh perusahaan, seperti fitur kualitas, ketepatan pengiriman, dan
fitur lainnya.
2.2. Konsep Biaya untuk
Perhitungan Biaya Produk dan Jasa
Informasi yang akurat mengenai biaya
produk dan jasa penting pada setiap fungsi manajemen: manajemen strategis,
perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan operasional,
serta penyusunan laporan keuangan. Sistem akuntansi biaya berbeda-beda secara
signifikan antara perusahaan yang menghasilkan produk dengan perusahaan dagang
yang menjual kembali produknya.
2.2.1
Biaya
Produk dan Periodik
Selama persediaan memiliki nilai pasar, persediaan
dianggap sebagai aset hingga terjual; kemudian biaya dari persediaan
dipindahkan ke laporan laba rugi sebagai harga
pokok penjualan (cost of goods sold).
Biaya produk (product cost) bagi perusahaan manufaktur hanya meliputi
biaya-biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk pada langkah proses
produksi dalam rantai nilai:
1.
Bahan
baku langsung
2.
Tenaga
kerja langsung
3.
Overhead pabrik
Biaya
tersebut dibebankan pada periode saat terjadinya; biya ini disebut biaya periodic (periodic cost). Biaya periodik (biaya nonproduk) meliputi biaya
umum, penjualan, dan administrasi yang diperlukan untuk pengelolaan perusahaan
tetapi tidak termasuk biaya langsung
maupun tidak langsung dalam proses produksi (atau, bagi paritel, dalam
pembelian produk untuk dijual kembali). Pada perusahaan manufaktur atau dagang,
biaya periodik juga kadang kala disebut sebagai beban operasi atau beban
penjualan dan administrasi. Tampilan
3.12 meringkas bagian sebelumnya dengan ilustrasi yang menunjukkan contoh biaya
variabel dan tetap, langsung dan tidak langsung, serta produk dan periodik
untuk produsen mebel.
Produsen perangkat meja makan digunakan sebagai
contoh untuk masing-masing konsep biaya: variabel/ tetap, lansung/ tidak
lansung, dan produk/ priodik. Produsen mebel untuk prangkat meja makan ini
mengorganisasikan proses produksinya berdasarkan lini produk: perangkat meja
makan, kursi yang dilapisi dengan kain plapis, sofa, prabot ruang tidur, meja,
dan prabotan luar rumah. Setiap lini produk memiliki team produksi sendiri
meskipun sebagian besar pralatan dipabrik digunakan bersama- sama oleh setiap
lini produk ( misalnya, berbagai lini produk yang menggunakan gergaji mesin).
Perusahaan memiliki tempat penjualan ritelnya sendiri, setiap tempat penjualan
menawarkan seluruh produk perusahaan. Objek biaya dalam ilustrasi ini adalah lini produk untuk prangkat meja makan (
bukan setiap prangkat meja makan yang diroduksi).
Biaya Variabel/ Tetap,
Langsung/ Tidak Langsung, dan Produk/ Periodik pada Lini Produk Perangkat Meja
Makan
Biaya Produk Biaya Periodik
( Nonproduk)
Langsung Tidak Langsung
Variabel Kayu dan Bahan
bakar untuk Komisi penjualan untuk
bahan
kain gergaji mesin
tenaga penjual
Tetap Gaji
penyelia Depresiasi gergaji Asuransi dan depresiasi pada
produksi mesin yang outlet
perangkat digunakan bagi penjualan yang dimiliki
meja makan seluruh lini produk perusahan
Catatan: Ilustrasi ini didasarkan
pada objek biaya, yaitu lini produk perangkat meja makan. Contoh tidak akan
berubah apabila kita memilih sebagai pengganti objek biaya yang merupakan
setiap perangkat yang diproduksi kecuali dalam hal gaji penyelia produksi yang
tidak lagi dapat dikategorikan sebagai biaya tetap produk lansung. Biaya
tersebut menjadi tetap produk tidak lansung karena gaji dapat ditelusuri ke
lini produk tetapi tidak dapat ditelusuri ke setiap perangkat meja makan yang
diproduksi
2.2.2
Perhitungan
Biaya untuk Perusahaan Manufaktur, Dagang, dan Jasa
Arus biaya pada perusahaan
manufaktur, ritel, dan jasa diilustrasikan pada Tampilan 3.13, 3.14, 3.15A, dan
3.15B. Sisi kiri dari Tampilan 3.13 menunjukkan penyajian secara grafis arus
biaya untuk perusahaan manufaktur. Langkah pertama dari proses produksi adalah
membeli bahan baku. Langkah kedua adalah memasukkan ketiga elemen biaya-bahan
baku, tenaga kerja, dan overhead yang digunakan-ke barang dalam proses. Pada
langkah ketiga, ketika proses produksi selesai, biaya produksi yang telah
diakumulasikan pada akun Barang dalam Proses (work-in-process),
dipindahkan ke akun Persediaan Barang Jadi (finished goods), lalu ke
akun Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold) ketika produk terjual.
Pada perusahaan dagang, yang
ditunjukkan pada sisi kanan dari Tampilan 3.13, prosesnya agak sederhana.
Perusahaan dagang membeli barang dagangan dan mencatatnya pada akun Persediaan
Barang Dagang (product inventory). Ketika terjual, kemudian dipindahkan
ke akun Harga Pokok Penjualan. Perusahaan dagang dan manufaktur pada Tampilan
3.13 ditunjukkan saling bersebelahan agar dapat terlihat perbedaannya:
Perusahaan dagang membeli persediaan, sedangkan perusahaan manufaktur
memproduksi persediaan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead.
Perusahaan manufaktur menggunakan tiga
akun persediaan: (1) Persediaan Bahan Baku (materials
inventory), di mana biaya dari
pasokan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi akan disimpan, (2)
Persediaan Barang dalam Proses (work-in-process
inventory, yang terdiri dari
seluruh biaya yang dimasukkan ke dalam pross produksi produk yang sudah
berjalan tetapi belum selesai pada tanggal laporan keuangan, serta (3)
Persediaan Barang Jadi (finished goods inventory,
yang terdiri dari biaya dari
barang yang siap untuk dijual. Setiap akun memiliki saldo awal dan akhirnya
masing-masing.
Rumus
persediaan yang menghubungkan akun-akun persediaan adalah sebagai berikut:
Persediaan Awal + Biaya yang ditambahkan = Biaya yang dipindahkan keluar +
Persediaan Akhir. Istilah biaya yang
ditambahkan (cost added) dan biaya yang dipindahkan keluar (cost transferred out) memiliki arti
yang berbeda, tergantung pada akun persediaan mana yang sedang dihitung:
Akun
Persediaan
|
Biaya yang
Ditambahkan
|
Biaya yang
Dipindahkan Keluar
|
Persediaan
Bahan Baku
|
Pembelian
bahan baku
|
Biaya
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
|
Persediaan
Barang dalam Proses
|
1.
Biaya bahan baku yang digunakan
2.
Biaya tenaga kerja
3.
Biaya overhead
|
Harga
pokok produksi untuk produk yang selesai pada periode ini
|
Persediaan
Barang Jadi
|
Harga
pokok produk
|
Harga
pokok penjualan
|
Tampilan 3.15A menunjukkan bagaimana
hubungan akuntansi akhirnya disajikan pada laporan laba rugi bagi kedua jenis
perusahaan. Perlu diingat bahwa perusahaan manufaktur membutuhkan dua bagian
perhitungan harga pokokm penjualan: bagian pertama menggabungkan arus biaya
yang memengaruhi akun Persediaan Barang dalam Proses untuk menentukan jumlah Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured), yaitu
biaya dari produk yang selesai diproduksi dan dipindahkan keluar dari akun
barang dalam proses pada periode tersebut. Bagian dua menggabungkan arus biaya
dari akun Persediaan Barang Jadi untuk menentukan jumlah biaya dari barang yang
terjual dan laba operasi, dengan asumsi beban penjualan sebesar $50 untuk
perusahaan manufaktur dan sebesar $40 untuk perusahaan dagang. Beban operasi
untuk perusahaan dagang meliputi seluruh biaya nonproduk, yaitu biaya
fasilitas, periklanan, penempatan karyawan, dan seterusnya.
Tampilan 3.15B menunjukkan laporan laba
rugi yang relatif sederhana untuk perusahaan jasa dengan penjualan sebesar
$300, biaya bahan baku sebesar $10, biaya tenaga kerja sebesar $90, dan beban
operasi lainnya sebesar $100 untuk pendapatan operasi sebesar $100. Tampilan
ini menyediakan pengantar arus kas pada tiga jenis perusahaan.
Tampilan 3.15A Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dan
Perusahaan Dagang
Bahan baku langsung
Persediaan
awal $10
Pembelian
70
Bahan baku lansung yang tersedia 80
Dikurangi: persediaan bahan baku langsung
akhir
5
Bahan
baku langsung yang digunakan $75
Tenaga
kerja langsung 80
Overhead
pabrik 100
Total biaya produksi
$255
Ditambah:
persediaan awal barang dalam proses 10
Total
biaya produksi yang diperhitungkan 265
Dikurangi:
persediaan akhir barang dalam proses 50
Harga pokok
produksi 265
(Perusahaan
Dagang tidak membutuhkan Laporan Harga Produksi)
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Penjualan
$300
Harga
pokok penjualan
Persediaan awal barang jadi $20
Harga
pokok produksi
215
Harga pokok barang yang siap dijual 235
Dikurangi:
persediaan akhir barang jadi 25 _210
Margin
bruto 90
Beban
penjualan dan administrasi 50
Laba
operasi $40
PERUSAHAAN DAGANG
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31
Desember 2010
Penjualan $300
Harga pokok penjualan
Persediaan awal barang jadi $40
pembelian
250
Harga pokok barang yang siap dijual
290
Dikurangi: persediaan akhir barang jadi
60 230
Margin bruto 70
beban operasi 40
Laba operasi $30
Tampilan
13.5B Laporan Laba Rugi
untuk Perusahaan Jasa
PERUSAHAAN JASA
Laporan Laba
Rugi
Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada 31 Desember 2010
Penjualan $300
Beban operasi
Bahan baku $10
Tenaga kerja 90
Beban operasi lainnya 100 200
Laba
Operasi $100
2.2.5
Atribut-atribut
dari Informasi Biaya
a. Keakuratan
Cara utama untuk memastikan data yang akurat untuk
pengambilan keputusan adalah mendesain dan memantau sistem yang efektif bagi
pengendalian akuntansi internal. Sistem pengendalian
akuntansi internal (internal
accounting controls) merupakan seperangkat kebijakan dan prosedur yang
membatasi dan menjadi pedoman bagi aktivitas-aktivitas dalam pemrosesan data
keuangan dengan tujuan untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan dan kecurangan.
b. Ketepatan Waktu
Informasi manajemen biaya harus tersedia
bagi pengambil keputusan pada waktu yang tepat untuk membantu mengambil
keputusan yang efektif. Biaya penundaan dapat saja signifikan dalam banyak
keputusan seperti memenuhi pesanan mendesak yang dapat hilang apabila informasi
yang diperlukan tidak tepat waktu.
c. Informasi Biaya dan Informasi Nilai
Informasi
manajemen biaya memiliki biaya tertentu dan penekanan pada nilai, sedangkan
akuntan manajemen merupakan spesialis informasi, sama halnya dengan profesional
keuangan lainnya seperti penasihat pajak, perencana keuangan, dan konsultan.
Ada beberapa konsep penting untuk akuntan manajemen, dibagi ke dalam dua
kelompok: (1) objek biaya, penggerak biaya, tempat penampungan biaya, dan
pembebanan biaya serta (2) perhitungan biaya produk atau jasa untuk penyusutan
laporan keuangan.
2.3
Soal Uji Mandiri
Berikut ini adalah data-data yang berkaitan dengan Spartan Products
Company:
Pendapatan
penjualan $1.000.000
Persediaan
bahan baku langsung, 1 Januari 2010 20.000
Tenaga kerja
langsung-Upah 350.000
Beban
depresiasi-Pabrik dan peralatan
80.000
Tenaga kerja
tidak langsung-Upah 5.000
Pemanasan,
penerangan, listrik-Pabrik
12.000
Gaji
penyelia-Pabrik
40.000
Persediaan
barang jadi, 1 Januari 2010
35.000
Persediaan
barang dalam proses, 31 Desember 2010
25.000
Perlengkapan-Kantor
Administrasi 6.000
Pajak bumi dan
bangunan-Pabrik
13.000
Persediaan
barang jadi, 31 Desember 2010 40.000
Persediaan
bahan baku langsung, 31 Desember 2010
30.000
Gaji tenaga
penjualan
190.000
Persediaan
barang dalam proses, 1 Januari 2010
35.000
Pembelian bahan
baku langsung 100.000
Perlengkapan-Pabrik 4.000
Depresiasi-Kantor
Administrasi
30.000
Diminta: siapkan
laporan harga pokok produksi dan laporan laba rugi bagi Spartan Products
Company untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, seperti yang disajikan
pada Tampilan 3.15A.
Jawaban Soal Mandiri
SPARTAN
PRODUCTS COMPANY
Laporan
Harga Pokok Produksi
Untuk
Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Bahan baku langsung
Pembelian bahan baku langsung, 1 Jan 2010 $20.000
Pembelian bahan baku 100.000
Total bahan baku langsung yang tersedia $120.000
Dikurangi: Persediaan bahan baku langsung, 31 Des 2010 30.000
Bahan baku langsung yang digunakan $90.000
Tenaga kerja langsung 350.000
Overhead pabrik
Pemanas, penerangan, dan listrik-Pabrik 12.000
Perlengkapan-Pabrik 4.000
Pajak bumi dan bangunan-Pabrik 13.000
Beban depresiasi-Pabrik dan peralatan 80.000
Tenaga kerja tidak langsung 5.000
Gaji penyelia-Pabrik 40.000
Total overhead pabrik 154.000
Total biaya produksi $594.000
Ditambah: Persediaan barang dalam
proses awal, 1 Januari 2010
35.000
Total biaya produksi yang terhitung $629.000
Dikurangi: Persediaan barang dalam
proses akhir, 31 Desember 2010 25.000
Harga pokok produksi $604.000
SPARTAN
PRODUCTS COMPANY
Laporan
Laba Rugi
Untuk
Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Pendapatan
penjualan $1.000.000
Harga pokok
penjualan
Persediaan
barang jadi, 1 Jan 2010 $35.000
Harga pokok
produksi 604.000
Total barang
yang siap dijual $639.000
Persediaan
barang jadi, 31 Des 2010 40.000
Harga pokok
penjualan $599.000
Margin kotor $401.000
Beban penjualan
dan administrasi
Gaji tenaga
penjualan 190.000
Perlengkapan-Kantor
Administrasi 6.000
Beban
depresiasi-Kantor Administrasi 30.000
Total beban
penjualan dan administrasi 226.000
Laba operasi 175.000
BAB
III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Perusahaan mengeluarkan biaya (cost) jika menggunakan sumber daya untuk tujuan tertentu. Sering
kali biaya dikumpulkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu, disebut dengan tempat penampungan biaya (cost pool). Penggerak biaya (cost driver)
merupakan faktor yang memberi implikasi pada perubahan tingkat total biaya. Objek biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas,
atau unit organisasi di mana biaya dibebankan.
Informasi yang akurat mengenai biaya
produk dan jasa penting pada setiap fungsi manajemen: manajemen strategis,
perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan operasional,
serta penyusunan laporan keuangan. Sistem akuntansi biaya berbeda-beda secara
signifikan antara perusahaan yang menghasilkan produk dengan perusahaan dagang
yang menjual kembali produknya.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan
kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak
kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke
depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Blocher,
Stout dan Cokins. 2011. Manajemen
Biaya: Penekanan Strategis Edisi 5 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar