Minggu, 24 Desember 2017

CONTOH PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS

PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN BISNIS
“COFFEE TRUCK”

                                              


DISUSUN OLEH:

RIZKA MAULITA
11571204911


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU

2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.






Pekanbaru,  Desember 2017


Penyusun







DAFTAR ISI
Prakata                        ...........................................................................          i
Daftar isi                     ...........................................................................          ii
Bab I  Pendahuluan
1.1.Latar Belakang     ........................................................................... ........ 1
1.2.Gambaran Umum Potensi Usaha.................................................... ........ 1
1.3.Gambaran Umum Industri.............................................................. ........ 2
Bab II Aspek Umum dan Organisasi
2.1.Nama Unit Usaha ............................................................................... ... 3
2.2.Legalitas Usaha    ............................................................................... ... 3
2.3.Organisasi             ............................................................................... ... 4
2.4.Personalia             ............................................................................... ... 4
Bab III Aspek Pemasaran
3.1.Segmentasi, Targeting dan Positioning............................................... ... 5
3.2.Permintaan            ............................................................................... ... 5
3.3.Penawaran            ............................................................................... ... 5
3.4.Strategi Pemasaran.............................................................................. ... 6
3.5.Analisis Kelayakan Pemasaran............................................................ ... 7
3.6.Analisis Persaingan.............................................................................. ... 8
Bab IV Aspek Teknis dan Operasi
4.1.Lokasi Produksi    ............................................................................... ... 10
4.2.Sifat Usaha           ............................................................................... ... 10
4.3.Rencana Pengoperasian Usaha............................................................ ... 11
Bab V Aspek Keuangan
5.1.Sumber dan Penggunaan Dana............................................................ ... 12
5.2.Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja................................................ ... 12
5.3.Proyeksi Keuangan.............................................................................. ... 12
Bab VI Aspek Ekonomi dan Sosial
6.1.Aspek Ekonomi    ............................................................................... ... 15
6.2.Hambatan di Bidang Ekonomi............................................................ ... 15
6.3.Aspek Sosial         ............................................................................... ... 16
Bab VII Penutup
7.1.Kesimpulan           ............................................................................... ... 17
7.2.Saran                     ............................................................................... ... 17








 BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
 Tingkat stress yang semakin tinggi membuat masyarakat membutuhkan tempat untuk sekedarmelepas lelah atau mencari tempat refreshing yang bisa menyegarkan suasana kembali.  Ke coffee shop atau kedai kopi menjadi salah satu pilihan yang favorit di masyarakat.  Di samping sudah menjadi budaya khusus di Indonesia, masyarakat terbukti mempunyai minat yang amat besar untuk mengunjungi tempat yang di gemari semua usia ini.
Pergeseran budaya membuat keberadaan coffee shop semakin di akui masyarakat.  Peran media-media yang sering mensosialisasikan kedai kopi mendukung perkembangan warung khusus kopi ini.  Semula kedai kopi di jadikan sebagai tempat berkumpul para masyarakat, tapi sekarang, seakan kedai kopi mempunyai fungsi tambahan sebagai tempat untuk bertemu teman lama, sahabat atau bahkan relasi bisnis untuk membahas suatu bisnis tertentu.
Usaha ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di daerah Kota Pekanbaru. Hal itu dapat dilihat dengan perkembangan pusat bisnis dan perkantoran di pusat Kota Pekanbaru. Hal itu membuat peluang bisnis Coffee Truck “BBW” terbuka lebar seiring dengan taraf hidup masyarakat di Kota Pekanbaru. Berkembangnya gaya hidup dan kebiasaan orang untuk ngobrol-ngobrol dan berkumpul sambil minum kopi mendorong terciptanya usaha ini. Banyaknya pekerja dan anak muda di Pekanbaru tentunya membutuhkan ruang untuk bisa berkumpul dan berinteraksi, dan jawabannya adalah dengan dibangunnya usaha Coffee Truck “BBW” ini.
Selain itu kami juga melihat belum ada tempat khusus yang menyediakan minuman lain sebagai produk utamanya. Kebanyakan cafe saat ini sudah ada di Pekanbaru hanya menyediakan makanan dan minuman yang standar yang hampir sama di setiap cafe.
Konsep usaha kami untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang tua, pekerja, mahasiswa dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol-ngobrol. Dengan menyediakan banyak varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini sangat strategis ditambah dengan suguhan makanan ringan dengan tempat yang nyaman serta usaha kami mudah ditemukan.
1.2.  Gambaran Umum Potensi Usaha
Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup memudahkan para pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kopi bagi perkembangan bisnis yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia, tentunya para pelaku usaha bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus mengimpor bahan baku kopi dari pasar luar negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan masyarakat. Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai teman bergadang. Berbekal kreativitas para pelaku usaha dalam mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang ini anak muda, kaum wanita, bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang pilihannya semakin beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih cukup bagus, karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas, sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand ternama dari luar negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai-ramai menikmati secangkir kopi bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya hidup tersendiri bagi sebagian besar masyarakat di penjuru nusantara. Tidak heran bila fenomena tersebut kini juga dimanfaatkan banyak orang untuk mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai kopi.
Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga atau teman memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata juga mampu melahirkan peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan mengesankan. Melihat besarnya animo masyarakat terhadap aneka jenis minuman kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan, meski berada di tengah gempuran coffeshop yang belakangan ini mulai bermunculan. Tentu ini sebuah peluang bagus bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha.
1.3.  Gambaran Umum Industri
Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang produk ini, dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia.
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia. Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta yang berkualitas lebih rendah. Indonesia juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing' (lihat di bawah). Berkaitan dengan komoditi-komoditi agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet dan kakao.
Kopi diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda yang pada awalnya menanam pohon-pohon kopi di sekitar wilayah kekuasaan mereka di Batavia namun kemudian dengan cepat mengekspansi produksi kopi ke wilayah Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat di abad ke-17 dan abad ke-18. Indonesia terbukti memiliki iklim yang hampir ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan-perkebunan segera didirikan di wilayah-wilayah lain di Jawa, Sumatra dan juga di Sulawesi.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit usaha berskala home industry hingga industri kopi berskala multinasional. Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi pasar di luar negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri merupakan pasar yang menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek dan peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi dibidang industri kopi.



BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI

2.1.Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama “BBW”  yang singkatan dari Black, Brown, dan White. Maksud dari nama tersebut adalah perpaduan warna minuman kopi dikarenakan usaha bergerak di bidang penjualan minuman kopi dengan menghasilkan minuman kopi yang nikmat.
Nama Organisasi         : Coffee Truck “BBW”
Jenis Organisasi           : Firma
Pemilik                        : Rizka Maulita
  Riana Maulia Putri
  Rani Oktaviani
  Anindya Dwi Putri
Alamat                                    : Jalan Jend. Sudirman (Depan Purna MTQ)
  Simpang Tiga, Bukit Raya, Pekanbaru
No Telp                       : 0822 0000 555
2.2.Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :            
a.      Badan Hukum
Bentuk usaha yang perusahaan gunakan adalah Firma. Karena perusahaan terdiri dari 4 orang anggota sehingga perusahaan memilih bentuk usaha Firma. Firma sendiri merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modalnya berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
b.      Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik usaha Coffee Truck “BBW” baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan sudah diperhatikan bahwa objek dari perjanjian tersebut digunakan sebagai kegiatan usaha.
c.        Tanda Daftar Perusahaan atau Surat Ijin Usaha
Usaha Coffee Truck “BBW” akan mempersiapkan ijin usaha dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
d.      NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Sebagai unit bisnis, usaha Coffee Truck “BBW” juga  mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha ke departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
e.        SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)
Merupakan surat ijin pendirian usaha yang didapatkan dengan mengajukan ke Dinas Daerah setempat. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan juga akan mempersiapkan surat ijin mengenai tempat usaha
f.       Ijin Domisili dan IMB
Karena usaha Coffee Truck “BBW” memerlukan sebuah gudang yang akan didirikan di atas sebidang tanah. Demi kelancaran usaha, maka perusahaan melakukan perijinan untuk penggunaan tanah sebagai lahan tempat beroperasinya gudang dari usaha perusahaan di daerah Panam.
2.3.Organisasi
a.      Bagan Organisasi

 

















b.      Tingkat Jabatan
Pemilik, Bagian Pemasaran dan Keuangan, Bagian Produksi dan Maintenance, Karyawan
2.4.Personalia
a.      Kebutuhan Tenaga Kerja
Usaha ini membutuhkan kurang lebih 10 tenaga kerja dengan rincian 2 orang bagian pemasaran dan keuangan, 2 orang bagian produksi dan maintenance, dan 6 orang karyawan.
b.      Tingkat Balas Jasa
Tingkat balas jasa berupa Gaji, Bonus, dan Bingkisan THR







BAB III
ASPEK PEMASARAN

3.1.Segmentasi, Targeting, dan Positioning
a.      Segmenting
Untuk produk jus ini, perusahaan mensegmen konsumen khususnya remaja atau anak-anak muda dan orang dewasa pada umumnya. Rentang usia yang perusahaan segmen yaitu 15-40 tahun. Alasan perusahaan mensegmen konsumen usia remaja pada khususnya, karena para remaja menyukai hal baru dan berbeda serta remaja ingin meminum kopi yang berbeda dari buatan sendiri.
b.      Targeting
Perusahaan memilih pasar sasaran yaitu pemasaran terkonsentrasi (niche marketing) yang mana perusahaan perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan hanya melayani satu segmen saja yaitu segmen usia.
c.       Positioning
Diferensiasi dari produk perusahaan adalah minuman kopi yang dibuat oleh perusahaan menggunakan biji kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang minuman ini dijual berkisar antara Rp. 5.000 s/d Rp. 20.000.
3.2.Permintaan
a.      Perkembangan Permintaan Saat ini
Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan minuman kopi semakin meningkat seiring dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang cenderung mencontoh gaya hidup orang barat dan juga kebiasan masyarakat yang senang berkumpul dan ngobrol-ngobrol sambil minum kopi.
b.      Prospek permintaan di masa yang akan datang
Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat minum kopi akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya minum kopi akan menjadi trend seiring dengan semakin banyaknya aktivitas seseorang yang biasanya membutuhkan minuman yang mampu membuatnya kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu pilihannya adalah kopi. Banyaknya varian menu kopi membuat orang-orang tertarik untuk terus mencoba semua rasa kopi yang ada.
3.3.Penawaran
a.      Perkembangan penawaran saat ini
Di Pekanbaru sendiri penawaran disektor usaha coffee truck memang sudah sangat berkembang pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan franchise kopi instan yang ada. Tapi untuk coffee truck sendiri, di Pekanbaru masih belum ada penawarannya, sehingga usaha kami ini masih merupakan satu-satunya di Pekanbaru yang memberikan lebih banyak kelebihan di banding warung dan franchise kopi yang sudah ada saat ini.
b.      Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha coffee truck  pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.
3.4.Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran Coffee Truck “BBW” akan menggunakan bauran pemasaran 4P. Berikut penjelasannya :
1.      Price (Harga)
Harga produk perusahaan terjangkau untuk konsumen terutama konsumen remaja yang menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau.
2.      Place (Tempat)
Perusahaan tidak memiliki tempat produksi melainkan menggunakan mobil caravan. Meskipun perusahaan tidak memiliki tempat yang tetap, perusahaan akan beroperasi di wilayah yang padat aktivitas seperti di Panam, di Jalan Jend. Sudirman, di daerah Kampus UR dan Kampus UIN SUSKA Riau yang notabene disana banyak mahasiswa-mahasiswi yang mencari tempat tongkrongan untuk mengobrol atau mengerjakan tugas kuliah, dan tempat-tempat yang terdapat institusi pendidikan serta kantorn lainnya.
3.      Product (Produk)
Produk yang perusahaan produksi adalah produk yang menggunakan bahan baku yang berkualitas dan tanpa pemanis buatan. Selain mejual produk perusahaan, perusahaan juga melakukan pelayanan untuk memuaskan para pelanggan, sehingga jika pelanggan merasa puas dengan pelayanan dan produk perusahaan, maka yang perusahaan harapkan adalah pelanggan datang kembali untuk membeli produk minuman kopi perusahaan.
4.      Promotion (Promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin social media untuk membantu memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak anak-anak muda menggunakan social media sehingga informasi tentang produk perusahaan lebih cepat di dapat oleh para konsumen perusahaan.
Twitter, dan Instagram salah satu social media yang perusahaan gunakan. Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai dimana perusahaan akan berjualan, informasi mengenai diskon jika mem-follow twitter perusahaan dan mentweet mention  terunik mengenai produk perusahaan, maka akan dapat diskon. Perusahaan juga akan menyebarkan foto varian-varian baru dari produk perusahaan serta foto-foto dimana perusahaan akan berjualan.


3.5.Analisis Kelayakan Pemasaran

Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan berskala 1 – 5.

Keterangan :
Sangat lemah               : 1
Lema                           : 2
Sedang                        : 3
Kuat                            : 4
Sangat kuat                 : 5
No
Item yang dinilai
Kriteria Penilaian
Sangat Lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
1
SDM
2
Pesaing
3
Konsumen
               √

4
Armada Pemasaran
5
Harga
6
Promosi
      
7
Distribusi
8
Barang dgg 
 √
9
Mutu barang dagang
10
Peraturan Pemerintah
                 
11
Lingkungan Bisnis
12
Ketersediaan brg dgg
13
Rencana Pemasaran
14
Penyimpanan brg dgg
15
Margin Laba
16
Ketersediaan Modal
17
Pangsa Pasar                                        
18
Manajemen Pemasaran
Total Bobot
0
4
12
44
5
Interval =Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval
                                          Jumlah Kelas
  =   5 – 1
                                 5
                          = 0,8

1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak
1,81 – 2,60 = Tidak layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 – 5,00 = Sangat layak

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus ;

Kelayakan usaha = Total bobot
       Jumlah item yang dinilai
    = 65/18
    = 3,61
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,61 maka usaha Coffee Truck “BBW” dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20.
3.6.Analisis Persaingan
Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha dagang Ana Material’s grosir, maka kami menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu dengan cara :
a. Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada factor persaingannya, semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5 .
b. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing – masing factor. Semakin penting, maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5 .

Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan


Faktor Persaingan
Kafe
Kedai Kopi
Mini Market
Coffee Truck “BBW”
A
B
A.B
A
B
A.B
A
B
A.B
A
B
A.B
Harga
Kualitas
Promosi
Jasa khusus
Pelayanan
Suasana
Lokasi
2
3
2
2
2
1
2
3
2
2
2
3
2
2
6
6
4
4
6
2
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
2
3
6
9
12
9
12
6
12
4
4
4
4
4
5
4
3
5
5
4
4
4
5
12
20
20
16
16
20
20
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
20
20
20
25
25
25
16
Kekuatan Relatif
32
                      66                              124
        151

Berdasarkan pada table matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat disimpulkan bahwa Coffee Truck “BBW” menduduki pada perigkat teratas untuk kekuatan kompetitifnya, sedangkan pesaing yang paling besar adalah minimarket. Kelemahan dari Coffee Truck “BBW”  terletak pada lokasi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan lokasi dari minimarket. Oleh karena itu harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi Coffee Truck “BBW”  agar nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.






































BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
4.1.  Lokasi Produksi
Sebagai sebuah perusahaan manufaktur perusahaan memproduksi dan menjual produk perusahaan di mobil caravan, jadi perusahaan tidak menggunakan tempat usaha atau pabrik untuk memproduksi produk perusahaan. Tetapi perusahaan sebagai perusahaan manufaktur membutuhkan gudang yang bertempat di daerah Panam Pekanbaru.
Lokasi yang perusahaan pilih untuk menjalankan usaha ini rencananya di daerah:
Umum : Daerah Sukajadi, Rumbai, Gobah
Mahasiswa : Di dekat Kampus UR dan UIN Suska Riau
Karyawan kantoran : Di Perkantoran Jalan Jend. Sudirman
Keunggulan dari lokasi produksi (mobil caravan dan gudang) :
1. Dekat dengan pasar, karna perusahaan manufaktur perusahaan ini menggunakan mobil caravan sehingga usaha ini bisa mencari pasar sendiri tanpa harus mempertimbangkan biaya sewa bangunan. Dan untuk gudangnya sangat dekat dengan salah satu tempat dimana mobil caravan tersebut akan berjualan yaitu daerah Panam.
2. Tersedianya tenaga kerja. Tenaga kerja yang kami pekerjakan adalah tenaga kerja yang ahli dalam meracik kopi, dan tenaga kerja biasa yang bekerja sebagai pelayan dan bagian kebersihan. Jika perusahaan memerlukan tenaga kerja tambahan nantinya akan sangat mudah untuk mencarinya karna dekat dengan pusat perkotaan yang padat penduduk.
3. Tersedianya sarana dan prasarana, dipusat perkotaan ini tentunya untuk masalah sarana dan prasarana sangat mudah memperolehnya dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sarana yang akan kami gunakan adalah Mobil Caravan serta peralatan lainnya yang ada di dalamnya, Meja Kursi, dll.
4. Dekat dengan pusat pemerintahan, pusat pemerintahan yang ada di Riau kebanyakan dan hampir semua berada di Pekanbaru sehingga lokasi produksi tidak jauh dari pusat pemerintahan.
5. Kemudahan untuk melakukan ekspansi, salah satu pertimbangan perusahaan dalam melakukan ekspansi adalah karna adanya konsumen potensial yang bisa perusahaan lihat dan perkirakan, dan daerah Pekanbaru merupakan wilayah yang padat dengan konsumen potensial.
6. Kondisi adat istiadat atau budaya atau sikap masyarakat memberikan respon positif.
7. Hukum yang berlaku di wilayah setempat tidak berat.
8. Jadwal Pelaksanaan: Usaha ini akan mulai launching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 8 Januari 2018.
4.2.  Sifat Usaha
Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan minuman kopi. Usaha perusahaan yakni mengolah biji kopi menjadi minuman kopi yang nikmat serta memberikan kualitas yang baik. Perusahaan juga akan memberikan tambahan rasa agar lebih inovatif.
4.3.  Rencana Pengoperasian Usaha
a.      Proses Operasi Usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan penggajian pegawai, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan.
b.      Kebutuhan Bahan Operasi
Kebutuhan bahan operasi Coffee Truck “BBW” dikelola oleh pemilik yang ikut andil dalam pembagian bidangnya masing-masing yang mel;iputi pendanaan, kualitas produk, dan kegiatan pemasarannya.
c.       Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan mobil caravan yang menjadi ciri khas usaha ini kami menggunakan tenaga ahlinya. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.





























BAB V
RENCANA KEUANGAN

5.1.  Sumber dan Penggunaan Dana
Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha ini maka usaha ini menggunakan modal sendiri. Dan dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk semua kegiatan.
5.2.  Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja
a.       Biaya sewa gudang di panam Rp 5.000.000,00 /bln dan Rp 60.000.000,00 /thn
b.      Biaya perizinan untuk usaha ini sebesar Rp 1.500.000,00
c.       Aktiva Tetap
·         Mobil VW kombi + Modifikasi mobil           Rp 45.000.000,00
·         Mesin Kopi, 1 buah                                         Rp 8.000.000
·         Kulkas                                                             Rp 1.600.000,00
·         Peralatan Minum, 40 set                                 Rp 1.200.000
·         Peralatan Makan, 20 set                                  Rp 600.000
·         Peralatan Masak,                                             Rp 3.000.000
·         Meja-kursi                                                       Rp 600.000,00
·         Kipas angin                                                     Rp  200.000,00
·         Kain pembersih                                               Rp  10.000,00
·         Tempat sampah                                               Rp    8.000,00
·         Generator mini 1500 watt                               Rp    2.300.000,00
·         Mesin kasir lengkap                                        Rp    8.000.000,00
TOTAL AKTIVA TETAP                                                                 Rp  70.707.000,00
d.      Aktiva Lancar
·         Kas                                                                   Rp. 10.000.000
·         Bahan Kopi                                                      Rp. 7.000.000
·         Bahan Makanan                                               Rp. 3.000.000
TOTAL AKTIVA LANCAR                                                                        Rp. 20.000.000
TOTAL AKTIVA                                                                              Rp. 90.707.000
5.3.  Proyeksi Keuangan
a.       Proyeksi pendapatan
·         Pendapatan per hari                            Rp 3.000.000
·         Pendapatan per bulan                          Rp 70.000.000
·         Pendapatan per tahun                                                             Rp 840.000.000

b.      Proyeksi biaya per tahun
·         Pengadaan Kopi dan Makanan           Rp 380.000.000
·         Gaji karyawan
-          4 Pimpinan                          Rp 57.600.000
-          6 Karyawan                         Rp 64.800.000
Jumlah gaji karyawan              Rp 122.400.000
·         Biaya listrik                               Rp 10.000.000
·         PBB                                          Rp 2.400.000
·         PPn                                            Rp 80.000.000
·         Biaya Telp.                                Rp 3.000.000
Jumlah Biaya                                       Rp.597.800.000
c.       Proyeksi rugi / laba
Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan pengeluaran.
Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluarn
      = Rp 840.000.000– Rp 597.800.000
      = Rp 242.200.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan minuman Coffee Truck “BBW” adalah sebesar Rp 242.200.000
d.      Perhitungan Kelayakan Usaha
1.      Dengan metode Payback Periode
Payback Period = Investasi x 1 tahun
Arus Cash Inflow
• Arus Cash Flow = EAT + Depresiasi
• Aktiva tetap Rp 70.707.000
• Depresiasi = Rp 28.000.000 per tahun
  = diperoleh dari total depresi
Beban Depresiasi
• Keuntungan bersih per tahun = Omset per tahun – biaya operasional
         = Rp 840.000.000 – Rp 597.800
         = Rp  242.200.000
• Hari kerja per tahun diasumsikan 317 hari
• Misalkan usaha tersebut setelah dikurangi pajak 15 % adalah
EAT= 30 % x Rp.242.200.000
EAT= Rp.72.660.000
2.      Dengan Rate of Return
Yaitu dengan membandingkan Rata – rata EAT dengan Rata- rata Investasi
Misalkan pendapatan per tahun adalah sebagai berikut
Tahun
Pendapatan (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rp 120.000.000
Rp 250.000.000
Rp 300.000.000
Rp 280.000.000
Rp 140.000.000
Rp 270.000.000
Rp 220.000.000
Rp 190.000.000
Rp 250.000.000
Rp 300.000.000
Total
Rp 2.050.000.000

Rata – rata EAT = Rp 205.000.000
Rata – rata Investasi Rp 90.707.000 /2 =Rp 45.353.500
ARR = 205.000.000
45.353.500
= 4.5200%
3.      Dengan Net Present Value ( NPV )
EAT + Depresiasi
Diskon Faktor 20%
PV
Rp 148.000.000
Rp 278.000.000
Rp 328.000.000
Rp 308.000.000
Rp 168.000.000
Rp 298.000.000
Rp 268.000.000
Rp 218.000.000
Rp 278.000.000
Rp 328.000.000
0,8333
0,6944
0,5787
0,4822
0,4018
0,3348
0,2790
0,2325
0,1938
0,1615
Rp 123.328.400
Rp 193.043.200
Rp 189.813.600
Rp 148.517.600
Rp 67.502.400
Rp 99.770.400
Rp 74.772.000
Rp 50.685.000
Rp 53.876.400
Rp 52.972.000
Total PV
Rp 1.054.281.000

Jika NPV > 0 Usulan proyek diterima ( Positif )
Jika NPV < 0 Usulan proyek ditolak ( Negatif )
Jika NPV = 0 Nilai perusahaan tetap dan perlu pertimbangan lagi
NPV =Total PV - Investasi awal (Io)
        = Rp 1.054.281.000 - Rp 90.707.000
        = Rp 963.574.000
Dengan demikian investasi yang dilakukan dalam pembuatan usaha Coffee Truck “BBW” dapat dikatakan layak karena hasil dari NPV positif yaitu sebesar Rp 963.574.000











BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
6.1.  Aspek  Ekonomi
A.    Memberikan Kesempatan Kerja bagi Masyarakat
Perusahaan manufaktur yang perusahaan buat ini menghasilkan sebuah produk berupa minuman kopi. Meskipun pada awal usaha perusahaan belum memerlukan tenaga kerja. Namun untuk ke depannya perusahaan perusahaan akan memerlukan tenaga kerja local yang berpengalaman.
B.     Menggunakan Sumber Daya Lokal
Perusahaan ini tentunya memerlukan bahan baku untuk bisa menghasilkan sebuah produk. Disini bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kopi ini berasal dari dalam negeri dengan kualitas yang tidak kalah bermutu dengan produk diluar negri. Dengan kata lain perusahaan tidak perlu mengimpor bahan baku dari luar untuk mendapatkan kualitas yang tinggi dikarenakan di Indonesia sendiri sudah tersedia bahan baku yang memenuhi standar kualitas yang perusahaan tetapkan.
C.     Menghemat Devisa
Perusahaan manufaktur ini hanya memakai bahan baku dan tenaga kerja dari dalam negeri dan tidak memakai bahan baku maupun tenaga kerja dari luar negri. Oleh karna itu mengurangi penggunaan barang impor berarti dapat menghemat devisa.
D.    Menumbuhkan Industri Lain
Dengan adanya bisnis baru ini, mengakibatkan atau diharapkan dapat merangsang masyarakat untuk menumbuhkan industri pendukung lainnya. Seperti industri yang menyediakan bahan baku ataupun industri dagang lainnya. Inilah merupakan salah satu bukti positif adanya kegiatan ini.
E.     Menambah Pendapatan Nasional
Karena produk ini bisa diproduksi dan dikonsumsi di dalam negeri sehingga impor atas produk dan biaya-biaya yang dibebankan lainnya berkurang bahkan tidak ada sama sekali.
6.2.  Hambatan di Bidang Ekonomi
A.    Iklim tropis : disini iklim sangat berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan bahan baku. Seberapa banyak bahan baku yang dapat diperoleh sangat bergantung pada iklim, dimana cuaca dan musim menjadi factor yang utama. Jika pasokan bahan baku berkurang ini dapat menaikkan harga dari bahan baku tersebut. Dengan begitu harga dari minuman kopi ini juga akan meningkat sehingga memungkinkan konsumen untuk mencari produk pengganti.
B.     Produktivitas rendah : jika pendapatan dari konsumen atau daya beli masyarakat rendah maka konsumen akan memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang paling utama terlebih dahulu.
C.     Nilai pendapatan luar negri : ini di sebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis ,dalam jangka panjang mengakibatkan kerugian.
D.    Tekanan penduduk yang berat : dimana ini dapat berupa kurangnya kesadaran penduduk untuk memiliki hidup yang sehat dan dapat berumur panjang. Misalnya saja minuman alcohol nantinya dapat menjadi suatu budaya disuatu negara.

6.3.  Aspek Sosial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun demikian,perusahaan tidak dapat hidup sendirian ,perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
1.      Perusahaan sebagai lembaga social
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam kegiatan dalam waktu bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur ini dapat diproduksi bahan bakunya menjadi produk jadi dan terus langsung dipasarkan ke konsumen dengan pelayanan jasa yang terbaik yang dapat perusahaan berikan.
2.      Perubahan kondisi social yang kompleks
Di sewaktu-waktu konsumen akan sadar tentang kesehatan, maka mereka akan berupaya untuk memperoleh produk yang sehat dan terkadang tanpa memandang biaya yang akan dikeluarkan. Tapi jika sewaktu-waktu konsumen sudah terbiasa dengan budaya yang negative. Misalnya budaya mabuk-mabukan dengan minuman berakohol dan mereka tentunya tidak akan peduli lagi akan kesehatan.
3.      Perubahan dalam masyarakat pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing-masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif. Berkaitan dengan yang di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti: membuka lapangan kerja baru, meningkatkan mutu hidup, memberikan tren positif dan berpengaruh positif pada masyarakat.











BAB VII
PENUTUP
7.1.  Kesimpulan
Usaha Coffee Truck “BBW” dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan berdasarkan hasil ARR yang lebih besar dari 5%, NPV positif dan PI yang lebih besar daripada 1. 
Walaupun termasuk usaha yang baru namun dengan ciri khas yang unik yaitu berjualan dengan mobil caravan yang memiliki tampilan artistic serta produk perusahaan yang menyegarkan serta sehat, perusahaan berharap produk perusahaan dapat menjadi andalan dan dapat bersaing dengan produk lain khususnya produk minuman kopi yang telah dulu beredar di masyarakat.
Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui masyarakat luas dan banyak peminatnya. Dengan keunggulan yang perusahaan miliki yaitu bahan baku perusahaan terdiri dari biji kopi segar, berkualitas dan sehat, perusahaan meyakini tujuan dari usaha ini disamping mendapatkan laba, yaitu untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat bagi setiap masyarakat terpenuhi.
Perusahaan berharap dengan ada usaha Coffee Truck “BBW”  ini dapat membangkitkan semangat wirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda Indonesia, karena jika dalam suatu negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya perekenomian negara tersebut akan tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan keuntungan usaha ini diharapkan dapat membantu permodalan usaha Coffee Truck “BBW”  ke depan.

7.2.  Saran
Dalam menjalankan Coffee Truck “BBW” ini , yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga minuman kopi  yang berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam memasarkan produk ini kepada masyarakat.

MODAL KERJA DALAM KEUANGAN SYARIAH

MODAL KERJA DALAM KEUANGAN SYARIAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembiayaan merupakan salah satu tugas po...