Dosen
:
Mata
Kuliah :
DR.
DONY MARTIAS SE. MM.
Manajemen
Pemasaran
ANALISIS SEGMENTION,
TARGETING DAN POSITIONING TERHADAP PRODUK TEH BOTOL SOSRO
Nama
kelompok:
Jailani
Nawela Rawita
Rizka Maulita
JURUSAN
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2016
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala
puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan
dalam menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Analisis Segmention Targeting dan Positioning Terhadap
Produk Teh Botol Sosro”
Makalah ini disusun agar pembaca dapat
mengetahui tentang “Analisis
Segmention Targeting dan Positioning Terhadap Produk Teh Botol Sosro” yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penulis
dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing dan teman-teman yang telah
memberi kontribusi baik secara langsung mupun tidak langsung.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, penulis menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah yang lebih baik.
Akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
Pekanbaru, 17 November
2016
Penulis
i
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR
ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang................................................................................................... 1
1.2.Rumusan masalah.............................................................................................. 1
1.3.Tujuan Penulisan................................................................................................ 1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Segmentation.................................................................................. 2
2.2. Pengertian Targeting......................................................................................... 2
2.3. Pengertian Positioning...................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
3.1.Kesimpulan................................................................................................ 11
3.2.Saran.......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka..................................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
PT. Sinar Sosro merupakan
salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi
berbagai produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku
utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro
merupakan produk teh yang siap minum pertama di Indonesia yang dikemas dalam
botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
Kami memilih produk
tersebut untuk kami analisis karena produk tersebut sudah sangat di kenal
masyarakat dan produknya mudah di jumpai di toko-toko, rumah makan dan tempat
lainnya.
Persaingan yang begitu
ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran.
Berdasarkan data PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol
yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, Joy Tea, TEBS,
S-tee, Fres Tea, Tekita. Selain itu, ada produk pendamping lainnya yaitu Happy
Jus dan Air Minum Mineral Prim-A.
Sosro melakukan positioning dengan
mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh meminum teh dalam kemasan botol
dan dengan disajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat
Indonesia masih terbiasa untuk meminum teh yang disajikan panas. Ternyata
proses diferensiasi yang dilakukan sosro membuahkan hasil baik, sehingga sosro
di kenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan
kesegaran. Dalam perkembanganya untuk bersaing dengan kompetitor sosro mulai
melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh
menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan hal ini menambah keunggulan
kompetitif dari sosro.
1.2. Rumusan
Masalah
1.2.1. Apa pengertian dari Segmentation ?
1.2.2. Apa pengertian dari Targeting ?
1.2.3. Apa pengertian dari Positioning ?
1.2.4. Apa contoh kasus dari Segmentation,
Targeting, dan Positioning ?
1.3. Tujuan
Penulisan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari
Segmentation
1.3.2. Untuk mengetahui pengertian dari
Targeting
1.3.3. Untuk mengetahui pengertian dari
Positioning
1.3.4. Untuk mengetahui contoh kasus dari
Segmentation, Targeting, dan Positioning
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1. SEGMENTATION
A.
Pengertian Segmentation
Segmentation
atau segmentasi adalah upaya memetakan atau memilah-milahkan konsumen sesuai
persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat
tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi
produk.
Jadi
perusahaan membagi pasarnya kedalam segmen-segmen pasar tertentu dimana
masing-masing segmen tersebut bersifat homogen. Hal ini karena
dalamkenyataannya banyak produk yang bersifat heterogen bagi seluruh pasar,
atau produk tersebut hanya diperlukan oleh kelompok pasar tertentu saja.
Sedangkan homogenitas masing-masing segmen tersebut disebabkan oleh adanya
perbedaan-perbadaan dalam kebiasaan membeli,cara penggunaan barang, kebutuhan
pemakaian,motif pembelian dan sebagainya.
Dalam
segmentasi pasar ini menejemen harus memiliki kriteria tertentu agar
menempatkannya dalam posisi yang baik. Tingkat permintaan rata-rata untuk suatu
merk harus berbeda antara segmen yang satu dengan yang lainnya. (Kotler,1997:227)
Adapun
dasar-dasar yang dapat dipakai untuk segmentasi pasar ini adalah:
· Factor demografi, seperti:
umur,kepadatan penduduk,jenis kelamin, agama,kesukuan,pendidikan dan sebagainya
· Tingkat penghasilan
· Factor sosiologis, seperti: kelompok
budaya, kelas-kelas social, dan sebagainya
· Factor pskhiografis, seperti :
kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan, dan sebagainya.
· Factor geografis, seperti: daerah
sejuk, daerah panas/ pantai dan sebagainya.
B.
Pola
Segmentasi Pasar
Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan . (Kotler,1997:225) Pola tersebut adalah:
1. Homogeneus preference (preferensi homogen)
Homogeneus
preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi
yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Diffused
preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi
yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
Clustered
preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi
yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok
memiliki kesamaan preferensi.
C.
Syarat Segmentasi Yang Efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,1997):
1.
Measurable (terukur) berarti segmen
pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli
konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
2.
Substansial (banyak) berarti segmen
tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3.
Accessible (dapat diakses) berarti
segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4.
Differentiable (dapat dibedakan)
berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5.
Actionable (dapat dilayani) berarti
segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki
perusahaan.
D. Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar
Ada
tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,1997:225) yaitu:
1. Survey Stage (tahap survey)
merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau
dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh
keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen.
2. Analysis Stage (tahap analisis) merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
2. Analysis Stage (tahap analisis) merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3. Profiling Stage (tahap
pembentukan) merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing
cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing
cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau
value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster
diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006). Prosedur
segmentasipasar ini harus dilakukan kembali secara periodic karena segmen pasar
berubah. Satu cara untuk menemukan segmen baru adalah dengan menyelidiki
hirarki atribut yang diperhatikan konsumen dalam memilih suatu produk atau
merk. Proses ini dinamakan penentuan partisi pasar/market partisioning. Hirarki
atribut juga dapat digunakan untuk mengungkapkan segmen pelanggan.
E. Manfaat Segmentasi
Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi
kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen
(Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994)
mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
1. Designing responsive products to meet the needs of the
marketplace.
Melalui penelitian
preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing
yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan
konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk
kepuasan konsumen.
2. Determining effective and cost efficient promosional
strategies.
Segmentasi sebagai
alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk
mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang
sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
3. Evaluating market competition in partikular the companys
market position.
Riset segmentasi
menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan
membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4. Providing insight on present marketing strategies.
Segmentasi sangat
penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi
perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan
dari adanya potensi terhadap ancaman.
2.2. TARGETING
A. Pengertian Targeting
Targeting merupakan sebuah sasaran,
siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey
untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran
tidak salah sasaran.
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar,
selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen
mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda
perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan
serta tujuan dan resource perusahaan (Kotler,1997). Perusahaan harus melihat
apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik
seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah
dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam
segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya
perusahaan.
B.
Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat
mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan
dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat
disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga
bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi
resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk
memilih lebih dari satu segmen.
2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan
menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling
berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan
uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian,
walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap
memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi
membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun
reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu
apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan
melakukan perubahan teknologi.
4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan
memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang
dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan
timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5. Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha
melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan
besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar
dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada
tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya
perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila
dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya
berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan
adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost,
inventory cost, dan promotion cost.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan
perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 1997):
1.Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak
menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh
seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar
sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana
dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi
dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja
tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.
2.Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan
yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih
segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak
memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada
dalam segmen super.
3.Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu
segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus
mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup
dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi,
psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi
dalam pasar tertentu.
4.Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk
mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk
membangun bisnis segmen perusahaan.
2.3. POSITIONING
A. Pengertian Positioning
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak
seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah
bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk
pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta
competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu
perusahaan bukan produk pesaing.
Disini perusahaan berusaha membuat produknya lebih menonjol
dari produk saingan dan membuaatnya lebih menarik bagi pembeli. Hal ini dapat
melibatkan adanya perubahan penting pada barang itu sendiri atau
perubahan-perubahan pada bungkus, harga , merk, promosi, ataupun aspek
pemasaran lain yang dapat mempengaruhi pandangan konsumen.
B. Posisi Penentuan Produk
Segmen pasar mempunyai kaitan erat dengan produk positioning
bilamana penjual berusaha mendesain suatu produk yang dapat memenuhi keinginan
dari studi segmen tertentu. Oleh karena itu perusahaan harus mempertimbangkan
apakah posisi produknya di pasar itu perlu diubah atau tidak. Hal-hal yang
perlu diperhatikan disini adalah (Swastha,Irawan,1990:99) :
· Adanya kemungkinan bahwa pesaing
telah menempatkan merknya disamping merk perusahaan. Hal ini dapat mengurangi
market share perusahaan didalam segmen tersebut.
· Adanya kemungkinan bahwa kesukaan
konsumen sudah berubah.
· Adanya kesukaan pembeli yang baru
itu kemungkinan merupakan kesempatan yang menarik.
Untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan tersebut,perusahaan
dapat menempuh diantara kedua macam stategi, (Swastha,Irawan,1990:100) yaitu:
1. Penentuankembali posisi
produk (repositioning)
Dalam keadaan posisi produk perusahaan disuatu segmen
tertentu sudah tidak lagi menguntungkan,maka perlu diadakan penempatan kembali.
Misalnya beralih kesegmen yang lain. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan laba
yang lebih tinggi.
Adapun masalah-masalah yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan strategi repositioning ini adalah:
·
Biaya yang dikeluarkan untuk
menggesermerk tersebut ke segmen yang baru, seperti biaya periklanan,biaya
pembungkusan dll
·
Penghasilan yang mungkin dapat
diharapkan dari merk tersebut di segmen yang baru. Besarnya penghasilan ini
tergantung pada : (a) banyaknya konsumen pada segmen baru, (b) tingkat pembeian
rata-rata dari mereka,(c) jumlah dan kemampuan para pesaing yang sudah ada di
segmen baru, atau yang akan masuk ke segmen tersebut, (d) harga yang berlaku di
segmen tersebut.
2. Perluasan merk
Strategi
lain yang bisa dilakukan dalam penentuan posisi produk ini adalah perluasan
merk. Disini, perusahaan bukannya pindah kesegmen yang baru tetapi menambah
merk baru pada segmen yang lama. Misalnya: perusahaan minuman coca-cola telah
memperkenalkan merk barunya “sprite”. Kenyataanya, merk baru ini dapat
meningkatkan laba perusahaan tanpa mempengaruhi penjualan produknya yang lain.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Segmentation
3.2. Targeting
3.3. Positioning
Teh
untuk siapa saja.
Sosro
melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa
aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena
pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum
teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro
membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan
botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing
dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh
akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal
ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Segmentasi pasar adalah pembagian
kelompok pasar yang berbeda, pembagian pasar yang semula adalah merupakan
kelompok konsumen yang heterogen menjadi kelompok konsumen yang homogen.
- Membuat pangsa pasar baru yaitu minuman teh dalam kemasan siap minum di Indonesia adalah sebuah tantangan yang besar,respon masyarakat terhadap minuman teh sangatlah kritis.
- Setelah kesuksesan produk Teh Botol kini PT. Sinar Sosro kembali merambah pasar baru yaitu produk teh berkemasan kotak.
- Strategi pemasaran pada hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Untuk kepentingan kita dalam merancang strategi pemasaran, kita akan berpijak pada pengertian strategi pemasaran yang disampaikan oleh William Zikmund dan Michael D’Amico.
- Dengan strategi pemasaran yang baik,serta melakukan pengembangan secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan pasar adalah langkah yang tepat dalam mempertahankan suatu produk di pasaran agar tetap dipakai konsumen.
4.2. Saran
Saran kami untuk PT. Sinar Sosro adalah untuk bisa memperluasakan dagangannya
ke luar negeri. Hal ini melalui ekspor, waralaba, lisensi. Selain itu
perusahaan ini juga harus membuat program sosial, misalkan beasiswa untuk
yatim, fakir, miskin, dan siswa-siswi/mahasiswa-mahasiswi yang berprestasi di
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indriyo. 2008. Manajemen Pemasaran, edisi pertama, cetakan
keempat. BPFE: Yogyakarta
Kotler, Philip dan Gary Armstrong.
1997. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi
Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Jakarta.s
izin copas
BalasHapusSaya baru saja mengajukan Pinjaman Mobil dari Tn. Pedro dan perusahaan pendanaan investasinya serta Pinjaman Tanpa Subsidi. Setelah melakukan riset pada beberapa pemberi pinjaman, saya memilih Discover karena mereka tampaknya menawarkan beberapa manfaat terbaik di pasar (pada saat ini) dengan suku bunga 2%. Hubungi Tn. Pedro di pedroloanss@gmail.com melalui whatsapp: +393510140339. untuk mengajukan jenis pinjaman apa pun.
BalasHapus