Kamis, 14 Desember 2017

MANAJEMEN STRATEGIK (STRATEGI BERSAING)

Tugas Kelompok                                                                     Dosen Pembimbing
Manajemen Strategik                                                 Ermansyah, SE. MM                                                  

STRATEGI BERSAING

­









Disusun oleh :
POPPY ANDRIYANI
RIZKA MAULITA
RIZKI INDRA MAKMUR
ROFIQ KUSUMA NINGSIH
SALEH RIFAI


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2017

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.






Pekanbaru, 15 Desember 2017


Penyusun





DAFTAR ISI
Halaman                    
Judul/cover                 ...........................................................................  i
Prakata                        ...........................................................................  ii
Daftar isi                     ...........................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang            ………………………………………………. iv
Rumusan Masalah       ………………………………………………. iv
Tujuan                         ………………………………………………. iv
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Strategi Bersaing   ………………………………………. 1
Faktor-Faktor Kekuatan Bersaing      ………………………………. 1
Strategi Keunggulan Bersaing            ………………………………. 3
Merancang Strategi Bersaing  ………………………………………. 3
BAB III STUDI KASUS
Strategi Bersaing Honda VS Toyota  ……………………………… 5
Strategi Bersaing Bank Mandiri VS Bank BCA…………………… 7
Strategi Bersaing OPPO VS Xiaomi……………………………….. 9
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan     ……………………………………………………… 12
Saran   ……………………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA          ……………………………………… 13



BAB I
PENDAHULAN
1.1  Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian para wirausaha dituntut untuk meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1.      Apa pengertian dari Strategi Bersaing?
1.2.2.      Apa Faktor-Faktor Kekuatan Bersaing?
1.2.3.      Apa Strategi Keunggulan Bersaing?
1.2.4.      Bagaimana Merancang Strategi Bersaing?
1.2.5.      Bagaimana Strategi Bersaing Honda VS Toyota?
1.2.6.      Bagaimana Strategi Bersaing Bank Mandiri VS Bank BCA?
1.2.7.      Bagaimana Strategi Bersaing OPPO VS Xiaomi?
1.3.Tujuan
1.3.1.      Untuk mengetahui pengertian dari Strategi Bersaing
1.3.2.      Untuk mengetahui faktor-Faktor Kekuatan Bersaing
1.3.3.      Untuk mengetahui strategi Keunggulan Bersaing
1.3.4.      Untuk mengetahui merancang Strategi Bersaing
1.3.5.      Untuk mengetahui strategi Bersaing Honda VS Toyota
1.3.6.      Untuk mengetahui strategi Bersaing Bank Mandiri VS Bank BCA
1.3.7.      Untuk mengetahui trategi Bersaing OPPO VS Xiaomi




BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Strategi Bersaing

Strategi bersaing adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
Porter (1980) menyebutkan bahwa suatu perusahaan akan mempunyai keunggulan bersaing apabila perusahaan itu dalam kondisi yang menguntungkan dari lima faktor persaingan pokok, yaitu masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok (suppliers), serta persaingan di antara para pesaing yang ada.
Lima kekuatan persaingan diatas mencerminkan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada para pemain yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta pendatang baru potensial semuanya merupakan "pesaing" bagi perusahaan-perusahaan dalam industri dan dapat lebih atau kurang menonjol tergantung pada situasi tertentu. Kekuatan persaingan di atas secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampulabaan dalam industri, dan kekuatan, atau kekuatan-kekuatan yang paling besar akan menentukan serta menjadi sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.
2.2.Faktor-Faktor Kekuatan Bersaing
Penelitian yang di lakukan oleh Vickery et.at. (1997), mengacu pada strategi bersaing manufaktur, terdapat empat faktor kekuatan bersaing pada industri mebel antara lain, pengiriman (delivery), nilai (value), fleksibilitas (flexibility), dan inovasi (innovation). Keempat variabel tersebut dijabarkan menjadi 10 variabel manifes antara lain:
1. Fleksibilitas Produk yaitu kemampuan untuk menangani kesulitan, permintaan  yang tidak standar dan memproduksi produk dengan beragam bentuk, pilihan, ukuran / warna.
2. Fleksibilitas Volume yaitu kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas dengan cepat seperti menambah atau mengurangi produksi dalam rangka merespon perubahan permintaan pelanggan.
3. Fleksibilitas Proses yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya yang rendah, juga perubahan produk yang bervariasi dapat dilakukan dengan mudah.
4. Biaya Produk Rendah yaitu kemampuan untuk rneminimasi biaya produksi total.
5. Pengenalan Produk Baru yaitu kemampuan untuk mengenalkan peningkatan/variasi produk baru secara cepat.
6. Kecepatan Pengiriman yaitu kemampuan untuk mengurangi waktu antara waktu order dengan waktu sampai pada konsumen
7. Ketergantungan Pengiriman yaitu kemampuan untuk memastikan jumlah pesanan dan mengantisipasi waktu kedatangan pesanan.
8. Kualitas (Kesesuaian) yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan performansi standar.
9. Reliabilitas Produk yaitu kemampuan untuk memaksimalkan waktu kerusakan produk.
10. Kualitas Design / Inovasi Design yaitu kemampuan untuk menyediakan produk dengan bentuk, model dan karakteristik yang merupakan keunggulan bersaing.
2.2.1.      Analisa pesaing
     ·    Siapa pesaing kita
     ·    Bagaimana strategi pemasaran mereka
     ·    Apa sasaran pasar mereka
     ·    Bagaimana pola reaksi mereka
          1.    Laid bak competition
          2.    Selective competition
          3.    Tiger competition
          4.    Stokastik competition
2.2.2.      Bersaing dalam produk live cycle
Persaingan dilihat dari setiap tahap PLC, yaitu :
·         Tahap perkenalan
Produk sudah didistribusikan , penjualan relatif tumbuh perlahan, keuntungan relatif kecil, resiko kegagalan cukup tinggi, promosi harus efektif. Adapun srategi bersaing yang dapat digunakan, yaitu :
a.    Rapid Skimming Strategy : barang tidak banyak, promosi gencar
b.    Low Skimming Strategy : barang tidak banyak tetapi bagus, promosi sedang
c.    Rapid Penetrasi Strategy : barang banyak, promosi gencar
d.    Low Penetrasi Strategy : barang banyak dan bagus, promosi sedang
·         Tahap pertumbuhan
Penjualan dan laba relatif menigkat, konsumen merasa puas, timbul pesaing, saluran distribusi bertambah, harga stabil. Adapun strategi bersaingnya, yaitu :
a. Peningkatan mutu model
b. Membentuk segmen pasar baru
c. Menambah saluran distribusi
d. Merubah periklanan
·         Tahap kedewasaan
Strategi bersaing : lakukan modifikasi pasar dan produk
·         Tahap kemunduran
Strategi bersaing :
a. Mengidentifikasi produk lemah
b. Menentukan strategi  baru

2.3.Strategi Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing menurut Porter (1986) adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif. Studi yang dilakukan Porter selanjutnya menetapkan strategi generik yang diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu cost leadership, diferensiasi, dan focus. Pilihan tiap-tiap perusahaan terhadap strategi generik di atas akan bergantung kepada analisis lingkungan usaha untuk menentukan peluang dan ancaman.
Menurut Tjiptono (2001), strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh perusahaan yang menerapkan strategi produk diferensiasi agar senantiasa memiliki keunggulan bersaing di pasar dapat dilakukan dengan melakukan pilihan terhadap strategi berikut ini.
2.3.1.      Diferensiasi Produk
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, sejuk, aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing lainnya.
2.3.2.      Diferensiasi Kualitas Pelayanan
Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-unsur marketing mix : product, place, price, promotion, people, packaging, programming patnership sehingga kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi harapan.
2.3.3.      Diferensiasi Citra
Citra identik dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau pembeda dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses pencitraan harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu memiliki prospek yang baik secara terus- menerus (Zyman, S, 2000 : 95).
2.4.Merancang Strategi Bersaing

2.4.1. Strategi pemimpin pasar
• Memperluas pasar keselu uhan:
-pemakai baru
-penggunaan baru
-penggunaan yang lebih sering
• Mempertahankan pangsa pasar
• Memperluas pangsa pasar
2.4.2. Strategi penantang pasar
• Mendefinisikan tujuan dan lawan strategis
• Memilih strategi penyerangan umum
• Memilih strategi penyerangan khusus
2.4.3. Strategi pengikut pasar
• Pemalsu : pemalsu meniru bulat-bulat produk dan kemasan pemimpin serta menjualnya dipasar gelap atau melalui distributor yang memiliki reputasi buruk
• Pengklon :pengklon berusaha menyamai atau melebihi produk,nama dan pengemasan produk pemimpin dengan variasi yg ringan
• Peniru :peniru mencotek beberapa hal dari pemimpin,namun masih mempertahankan diferensiasi kemasan,iklan,harga dan lain-lain.pemimpin tdk mempedulikan peniru asal peniru tdk menyerang pemimpin secara agresif
• Pengadaptasi :pengadaptasi mengambil produk pemimpin dan mengadaptasi atau memperbaikinya.pengadaptasi mungkin memilih untuk menjual ke pasar-pasar yang berbeda.namun,sering pengadaptasi menjadi penantang di masa depan
2.4.4. Strategi penyerangan umum:
• Serangan frontal
• Serangan rusuk
• Serangan pengepungan
• Serangan menghindar
• Serangan gerilya
2.4.5. Strategi penyerangan khusus:
• Strategi diskon harga
• Strategi barang yang lebih murah
• Strategi barang yang bergengsi
• Strategi penganeka-ragaman produk
• Strategi inovasi produk
• Strategi perbaikan pelayanan
• Strategi inovasi distribusi
2.4.6. Strategi penurunan biaya manufaktur
2.4.7. Promosi periklanan intensif




BAB III
STUDI KASUS
3.1. Strategi Honda vs Toyota
3.1.1. PT. Honda Prospect Motor
PT Honda Prospect Motor merupakan agen tunggal pemegang merek Mobil Honda di Indonesia. Sebagai agen tunggal, PT Honda Prospect Motor merupakan satu-satunya perusahaan yang berhak mengimpor, merakit dan membuat kendaraan bermerk Honda di Indonesia. Produk Honda terdiri dari Honda Jazz, Honda CR-V, Honda Civic, Honda Brio, Honda Accord, Honda City, Honda Odyssey yang dipasarkan di seluruh Indonesia. Saat ini memiliki lebih dari 85 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia.
3.1.2. Strategi Bersaing Honda
Pabrikan mobil Honda tiada henti-hentinya mengedepankan kualitas terbaik dalam hal keiritian konsumsi bahan bakar dengan tetap menjaga ketangguhan performa. Tak heran jika mobil-mobil berlogo”H” ini cocok bagi anda yang speed addict atau suka kebut-kebutan. Apalagi kan part aftermarketnya banyak sekali sehingga anda yang hobi ngebut cukup terpuaskan olehnya. Meskipun tidak sekuat Toyota, nilai jual kembali mobil Honda tergolong tinggi. Untuk mobil yang tahun produksinya 2000 ke bawah, masing-masing varian matik karya Honda dibanderol lebih tinggi. Toyota justru kebalikannya dimana matiknya dihargai lebih murah ketimbang versi manualnya.
Yang tak boleh terlupa dari Honda yaitu bahwa Honda selalu hadir dengan teknologi canggih. Mau bukti? sebut saja teknologi VTEC dan juga variable cam yang tersemat pada mesin K-Series dimana mesin ini telah bersemayam di Honda CR-V. Di antara rival sekelasnya, bisa dibilang CR-V menyajikan varian teknologi tinggi paling banyak. Singkatnya, Honda itu kencang, irit dan canggih.
3.1.3. PT. Toyota Astra Motor
PT Toyota-Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. PT Toyota-Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor.
3.1.4. Strategi Bersaing Toyota
·         Leader. Dalam pasar mobil di tanah air yang mulai tumbuh pesat di tahun 70-an, maka Toyota adalah brand yang termasuk leader (sejalan dengan laju investasi PMA Jepang ke Indonesia saat Order Baru mulai berkuasa). Dengan posisi sebagai leader, maka brand Toyota menjadi lebih awal dalam menancapkan image kuat di kalangan konsumen Indonesia. Kelak di kemudian hari, keuntungan ini menjadi pilar Toyota dalam mendominasi pasar mobil tanah air. Sebaliknya, di pasar China dan Eropa, Toyota bukan sebagai leader (namun Late Follower). Akibatnya, penjualan mobil Toyota di dua negara itu agak jauh tertinggal dibanding merk lainnya seperti Volkswagen (market leader di Eropa dan China).
·         Quality and Reliability. Keunggulan utama Toyota sebenarnya lebih terletak pada sisi keandalan mesin-mesin mobilnya. Lebih awet dan tahan lama. Berbagai survei dunia mengenai keandalan mutu mobil menunjukkan merek Toyota hampir selalu berada di peringkat no. 1.Sebaliknya, dari sisi desain, pengamat otomotif sejatinya lebih mengakui keunggulan Honda. Desain Honda Freed misalnya, tampak lebih manis dibanding Innova. Pun demikian, desain Honda Jazz lebih futuristik dibanding Yaris. Kalau saja Honda mengeluarkan model sekelas Avanza (small MPV), mungkin desainnya akan lebih manis. Dan dengan itu, Honda bisa ikut merebut pangsa Avanza yang seolah tidak pernah mendapat lawan tangguh (sebelum akhirnya Suzuki Ertiga dan kini Chevy Spin masuk dengan kisaran harga yang sama dengan Avanza).
·         Focus on Customers’ Need. Projek Innova dan Avanza pada akhirnya merupakan dua ikon utama yang terus melestarikan legenda Toyota. Dua merek itu, terutama Avanza, dibangun dengan fokus pada kebutuhan konsumen mobil tanah air, muat banyak penumpang dan dengan harga yang lumayan terjangkau. Inovasi Avanza juga lahir persis berimpitan dengan ledakan kemakmuran middle class di tanah air. Hasilnya jadi fenomenal yakni seperti yang terlihat pada data diatas, angka penjualan Avanza sangat fantastis. PT. Toyota pintar dalam melihat peluang yang ada.


3.2. Strategi Bersaing Bank Mandiri vs BCA
3.2.1. Bank Mandiri
Bank Mandiri (IDX: BMRI) adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar diIndonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
3.2.2. BCA
BCA memiliki umur yang jauh lebih panjang daripada Bank Mandiri dan dimiliki oleh swasta. BCA resmi berdiri pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Namun serupa tapi tak sama dengan Bank Mandiri, perubahan BCA paling signifikan juga terjadi setelah krisis moneter mulai menghantam pada 1997.
Akibat krisis moneter tersebut, aliran tunai BCA menjadi sangat terganggu dan mengancam kelangsungan hidup BCA. Efeknya, kepanikan melanda nasabah BCA dan membuat mereka beramai-ramai menarik dana yang mereka simpan. Akhirnya BCA terpaksa meminta bantuan pemerintah Indonesia dan melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), BCA diambil alih pada 1998.
3.2.3. Strategi Bersaing Bank Mandiri vs BCA
Salah satu prestasi Bank Mandiri yang paling signifikan adalah penggantian holistik platform teknologi yang mereka miliki. Hal ini penting untuk dilakukan mengingat Bank Mandiri adalah bank hasil merger dan karenanya mewarisi sembilan sistem pusat perbankan yang berbeda dari empat bank pendahulunya.
Setelah keberhasilan pengembangan program dan infrastruktur teknologi informasi yang menelan dana US$ 200 juta dan waktu pengerjaan tiga tahun, Bank Mandiri mulai memperbaiki kondisi keuangan dengan memasuki segmen bisnis yang memiliki prospek tumbuh yang sangat baik sekaligus menguntungkan. Lebih lanjut lagi, Bank Mandiri menetapkan fokusnya pada segmen korporasi, komersial, ritel dan mikro, serta pembiayaan konsumen dengan penerapan strategi yang berbeda-beda di setiap segmen dan tetap memiliki sinergi dengan semua unit bisnis yang dimiliki.
Melalui penerapan fokus tersebut, Bank Mandiri berhasil menjadi salah satu bank terdepan di Indonesia dan masuk kategori blue chip di dalam Bursa Efek Indonesia.
BCA sebagai bank milik swasta juga memiliki kemajuan yang relatif sama pasca restrukturisasi perbankan nasional. Pada tahun yang sama setelah diambil alih BPPN, BCA berhasil pulih kembali dan hal tersebut antara lain ditunjukkan dengan pulihnya dana pihak ketiga seperti pada tingkat sebelum krisis. Bahkan, aset BCA mencapai angka Rp 67.93 trilyun. Angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 1997 yang hanya Rp 53.63 trilyun.
Dengan slogan “Senantiasa di Sisi Anda”, BCA memberikan layanan dan solusi perbankan berkualitas bagi para nasabah dari berbagai kalangan dan rentang usia. Demi memberikan kemudahan dan kenyamanan tersebut, BCA membekali dirinya dengan kekuatan jaringan antarcabang, luasnya jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan jaringan perbankan elektronik lainnya yang dimiliki BCA. Solusi finansial BCA juga menyasar bisnis berskala kecil, menengah, maupun skala besar.
Mandiri memahami bahwa pengembangan teknologi informasi (TI) adalah faktor krusial selain pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) demi memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. Oleh sebab itu, bukan hal yang mengherankan jika Bank Mandiri mengalokasikan dana hingga US$ 130 juta per tahun 2013 demi meningkatkan performa TI yang mereka miliki. Kini para nasabah Bank Mandiri semakin dimanjakan dan dipuaskan dengan layanan jaringan ATM yang sangat luas (8.996 ATM Mandiri, 26.000 ATM Bersama, 23.602 ATM LINK, 31.700 ATM Prima dan 1.700.000 ATM berlogo Visa di seluruh dunia), Mandiri Mobile, Mandiri Internet, Mandiri SMS, Mandiri Call dan m-ATM.
Sedangkan BCA di sisi lain juga sama-sama mengikuti perkembangan TI demi kenyamanan dan keamanan bertransaksi para nasabahnya. Selain kenyamanan dan keamanan para nasabah BCA, pengembangan  TI BCA juga dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam membangun less cash society. Kini jika Anda adalah seorang nasabah BCA, Anda akan menerima beragam layanan TI, antara lain ATM BCA, Tunai BCA, Debit BCA, Flazz (kartu prabayar multi fungsi), Internet Banking BCA (KlikBCA), KlikBCA versi smartphone, Mobile Banking BCA (m-BCA), BCA mobile, KlikPay dan Info BCA versi apps.
Kini, BCA bersama-sama dengan Bank Mandiri telah memegang peranan sangat signifikan dalam dunia perbankan nasional. Berbicara mengenai aset, rasio kecukupan modal, rasio kredit macet, rasio profitabilitas dan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional, baik Bank Mandiri maupun BCA mampu memberikan hasil yang baik.

3.3. Strategi Bersaing OPPO vs Xiaomi
3.3.1. OPPO
Pada bulan April tahun 2013 OPPO untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di pasar Indonesia secara resmi. Sebelum produknya di pasarkan ke Indonesia, OPPO terlebih dahulu melebarkan sayapnya ke beberapa negara seperti, Thailand, Vietnam, Rusia, America dan Qatar. Sejak saat itu OPPO terus melakukan promosi memperkenalkan kualitas brand nya melalui iklan Media Cetak, TV, Internet dll.
3.3.2. Xiaomi
Xiaomi adalah perusahaan mobile internet yang berdedikasi untuk menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. Didirikan pada tahun 2010, perusahaan ini dengan cepat telah menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka di Cina. Perusahaan ini kini bernilai lebih dari 10 miliar USD dan memiliki lebih dari 3000 karyawan.
3.3.3. Strategi Bersaing OPPO vs Xiaomi
Mereka membuat produk yang menarik bagi pencinta teknologi. Untuk sukses, produk smartphone harus memiliki produk berkualitas.
  • Xiaomi membangun reputasi seperti Apple, walau Xiaomi sebenarnya dibuat secara custom.
  • OnePlus adalah smartphone mahal dengan disain smartphone sangat menarik di bidang teknologi.
Kedua perusahaan membuat ponsel untuk orang yang menyukai kinerja ponsel mereka. Mereka belajar dari pengalaman dan pengunaan hardware lebih baik.
Menjual langsung adalah strategi yang digunakan kedua perusahaan. Tanpa perantara tapi dijual langsung via online dan di toko konvensional merek sendiri. Selain lebih murah, teknik ini membuat harga smartphonea merek lebih hemat biaya, lebih cepat terjual dan dapat terlihat langsung tersedianya stok di toko online mereka.
Sebuah smartphone dengan teknologi yang sama dijual oleh Xiaomi dan OnePlus seharga $300, dibanding merek lain masih $600. Bila pembeli mengerti spesifikasi produk yang ditawarkan, tentu saja melirik harga smartphone yang separuh saja.
Unit terbatas membuat stok, menjadi strategi dari Apple dalam memasarkan iPhone. Biar terlihat produknya sudah laku dan terjual habis dipasar, mungkin seperti itu. Semakin sulit didapat, maka konsumen lebih tertarik dan menimbulkan keinginan untuk membeli. Strategi Xiaomi mengeluarkan ponsel dalam hitungan detik dan habis terjual di toko online mereka. Demikan stok OnePlus dibuat kosong dan sulit di dapat, karena produksinya tidak terlalu banyak.
Efeknya menimbulkan emosi bagi pembeli agar merasa memiliki ponsel dari merek mereka merupakan keistimewaan bagi pemiliknya. Minimal memberikan sugesti bila smartphone merek mereka miliki sangat disukai oleh pembeli.
Bagi produsen, tidak perlu menciptakan stok. Masuk barang ke gudang, dipajang, dan langsung terjual habis. Tidak perlu biaya gudang besar untuk menyimpan persediaan, karena pasokan ponsel langsung datang dari pabrik, disebar ke beberapa negara secara merata dan masuk ke gudang retail atau stok di toko online. Berbeda dengan pemasaran luar Tiongkok, biasanya mengumumkan kapan produk mereka ada di sebuah negara. Sehingga semua stok smartphone harus dikirim ke satu lokasi.
Strategi menjual online seperti Flash. Mereka mengumumkan di media sosial, website dan media cetak setiap mengeluarkan produk baru. Membuat audiens mereka menunggu apa yang dikatakan oleh produsen.  Berbeda dengan strategi konvensional, melakukan kampanye, persiapan iklan jauh hari sebelum produk di umumkan. Bahkan sudah dibuat gosip dalam beberapa bulan sebelumnya. Biaya pemasaran tentu mengambil harga smartphone semakin mahal.
OnePlus melakukan strategi sedikit berbeda, mengunakan undangan di media sosial mereka. Khususnya mengundang kalangan media dari jurnalis, blogger sampai video di Youtube dengan melepas kabar produk mereka memang panas. Hasilnya dengan pesan berantai di media sosial, media internet dijadikan ajang sebagai promosi alias iklan gratis bagi perusahaan.
Tujuannya untuk memaksimalkan pasar yang ada. Seperti produk Hype dan menciptakan permintaan produk yang besar. Tapi menawarkan produk murah, tanpa biaya marketing, tanpa penjual pihak ketiga.
Menjual smartphone dengan harga jual sama seperti biaya produksinya. Dilihat dari tren teknologi, semakin besar jumlah produksi semakin murah harga unit sebuah produk. Dan sisi lain dengan berjalannya waktu, harga komponen semakin murah aka turun harganya.
Karena teknologi komponen di smartphone cepat berubah alias harganya cepat sekali turun. Misalnya sebuah ponsel Xiaomi Mi3 dijual $240, dalam 6 bulan biaya produksiya tinggal $157. Setiap bulan akan diluncurkan batch penjualan yang terbatas. Jadi menjual smartphone yang murah tetap memberikan keuntungan bagi produsen, walau secara bertahap. Setidaknya bukan sekarang, tapi nanti setelah 3 atau 6 bulan lagi. Dan pasar yang mereka raih sudah siap menerima produk yang mereka tawarkan.












BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Strategi bersaing adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
PT Honda Prospect Motor merupakan agen tunggal pemegang merek Mobil Honda di Indonesia. PT Honda Prospect Motor merupakan agen tunggal pemegang merek Mobil Honda di Indonesia.
Bank Mandiri (IDX: BMRI) adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar diIndonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. BCA memiliki umur yang jauh lebih panjang daripada Bank Mandiri dan dimiliki oleh swasta. BCA resmi berdiri pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV.
Pada bulan April tahun 2013 OPPO untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di pasar Indonesia secara resmi. Xiaomi adalah perusahaan mobile internet yang berdedikasi untuk menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek.
4.2. Saran
Tingginya tingkat persaingan yang ada harus dapat menjadi peluang bagi usaha kecil dan kewirausahaan oleh karena itu para wirausaha tidak hanya berfokus pada strategi inovasi dan menjalin kemitraan seperti yang telah dibahas sebelumnya, tetapi strategi yang sangat penting juga yaitu memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan kinerja. 




DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MODAL KERJA DALAM KEUANGAN SYARIAH

MODAL KERJA DALAM KEUANGAN SYARIAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembiayaan merupakan salah satu tugas po...